November 24, 2025

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Masih Ada Dua Korban Hilang, Pencarian Korban Longsor di Cilacap Dihentikan

2 min read

JAKARTA – Tim SAR gabungan, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Cilacap, serta ratusan warga dan keluarga korban menggelar doa bersama, tabur bunga, dan salat gaib di lokasi terdampak bencana longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Cilacap, Minggu (23/11/2025).

Rangkaian acara dimulai dengan doa bersama lintas agama yang dipimpin oleh tokoh setempat, memohon ketenangan bagi para korban serta kekuatan bagi keluarga yang ditinggalkan. Setelah itu, keluarga korban dan tim relawan melakukan tabur bunga secara simbolis di atas gundukan tanah bekas longsor sebagai bentuk penghormatan terakhir bagi para korban yang tertimbun.

Kegiatan ini sekaligus menandai berakhirnya masa operasi pencarian dan pertolongan, sementara dua korban yang tersisa secara resmi dinyatakan hilang.

Acara yang berlangsung penuh haru itu dipusatkan di titik terparah bencana yang telah menelan puluhan korban jiwa serta merusak belasan rumah warga. Pimpinan Tim SAR dan perwakilan pemda menyampaikan duka cita mendalam sekaligus apresiasi atas kerja keras seluruh pihak yang terlibat selama masa pencarian.

Dua korban yang belum ditemukan adalah Maysarah Salsabila (14) di worksite A1 dan Vani Hayati (12) di worksite A2.

Menurut data terakhir dari Posko Penanganan Bencana, kedua warga Majenang tersebut belum berhasil ditemukan hingga operasi pencarian dihentikan. Meski upaya maksimal telah dilakukan oleh tim gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, relawan, dan masyarakat, kondisi material longsor yang tebal serta medan yang sulit menjadi tantangan utama.

“Setelah dialog tadi malam dan hari ini, keluarga sudah mengikhlaskan. Mereka juga telah melakukan tabur bunga di A1 dan B1 sebagai penutupan operasi. Karena itu, sebagai penanggung jawab, kami menetapkan operasi SAR ditutup pada pukul 16.00 WIB,” ujar Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman.

Meski demikian, Syamsul mengatakan kantor SAR Cilacap tetap terbuka 24 jam. Dikatakannya, jika ada tanda-tanda atau petunjuk baru, tim siap diterjunkan kapan pun sebagai wujud tanggung jawab.”

Sementara itu, Tarkimm, ayah korban (Salsabila) berharap bencana yang dialami menjadi pelajaran agar selalu berhati-hati.

“Harapan saya bagi warga masyarakat, baik yang terdampak maupun tidak, agar selalu berhati-hati. Jangan menganggap sepele bencana, karena kita tidak tahu kapan terjadi. Saya pribadi sudah mengikhlaskan semuanya,” katanya. []

Advertisement
Advertisement

Leave a Reply