Masih Didominasi Penularan Lokal, Angka Kasus Baru di Hong Kong Turun ke Level Dua Digit, Indonesia Melonjak ke 5 Digit
HONG KONG – Setelah sekian waktu lamanya, otoritas Hong Kong berjuang mengendalikan dan mencegah penyebaran virus corona, hari ini (30/01/2022), angka kasus baru harian yang dilaporkan mengalami penurunan ke level dua digit.
Dr.Chuang Shuk-kwan dari Hong Kong Centre for Health Protection (CHP) dalam keterangan persnya sore hari ini mengumumkan, dalam 24 jam belakangan telah ditemukan sebanyak 81 kasus baru positif terinfeksi virus corona.
Chuang merinci, 81 kasus tersebut didapat dari 77 kasus penularan lokal dan 4 kasus impor.
Pada 77 kasus penularan lokal, 15 kasus tidak diketahui sumber penularannya dan sisanya 62 kasus lainnya diketahui tertular dari kasus sebelumnya.
Hingga saat ini, jumlah seluruh kasus positif corona di Hong Kong telah mencapai 14.106 kasus dengan 213 kematian.
Jumlah pasien yang masih menjalani perawatan terpantau sebanyak 891 pasien, dan secara medis seluruh pasien dilaporkan dalam keadaan stabil.
Sementara itu, di Indonesia, angka pertambahan kasus baru sejak kemarin telah menyentuh level 5 digit setelah sebelumnya berada di level 4 digit selama beberapa pekan.
Mengutip data Satgas Covid-19, Kementrian Kesehatan RI, Indonesia mencatatkan 12.422 kasus baru virus Corona COVID-19, Minggu (30/01/2022). Jumlah pasien sembuh bertambah 3.241 kasus, meninggal dunia 18 kasus.
Sebelumnya pada Sabtu (29/01/2022) tercatat toal kasus positif sebanyak 4.330.763 kasus. Jumlah pasien sembuh secara keseluruhan mencapai 4.133.923 kasus, dan meninggal keseluruhan mencapai 144.285 kasus.
Meski terus mengalami lonjakan kasus, situasi COVID-19 Indonesia diklaim paling terkendali dibanding beberapa negara di Asia yang juga tengah diamuk Omicron. Negara yang dimaksud adalah India, Filipina, Malaysia, dan Thailand.
Regulasi penanganan Corona diklaim sebagai salah satu kuncinya, yakni dengan penerapan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) berlevel yang dibarengi protokol kesehatan secara ketat.
“Upaya-upaya tersebut dilakukan secara konsisten dan dievaluasi secara rutin. Sehingga setiap ada penambahan kasus dengan jumlah sedikit maupun banyak langsung dilakukan tata laksana perawatan yang baik di rumah sakit,” kata juru bicara penanganan COVID-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi, dalam siaran pers Kemenkes. []