April 19, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Masuk 2023, Diprediksi Jumlah PMI Asal Blitar Akan Meningkat

2 min read
Kabid Ketenagakerjaan Dinas Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Kota Blitar, Dwi Andri Susiono (Foti Istimewa)

Kabid Ketenagakerjaan Dinas Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Kota Blitar, Dwi Andri Susiono (Foti Istimewa)

BLITAR – Situasi pandemi secara global telah mengalami rileksasi. Pengetatan sosial dimana-mana mulai dilonggarkan, hingga migrasi manusia dari satu negara ke negara lainnya mulai berjalan lancar.

Pun demikian halnya dengan pengiriman pekerja migran dari Indonesia.

Blitar, sebagai salah satu kantong pekerja migran di Jawa Timur mulai ancang-ancang. Pasalnya, memasuki tahun 2023, Dinas Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Kota Blitar memprediksi jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kota Blitar akan normal lagi, seperti sebelum pandemi Covid-19.

Saat ini, sejumlah negara tujuan PMI, seperti Hongkong dan Taiwan sudah membuka kembali penempatan untuk pekerja migran.

“Perkiraan kami, tahun ini, jumlah PMI asal Kota Blitar yang berangkat ke luar negeri kembali normal seperti sebelum pandemi,” kata Kabid Ketenagakerjaan Dinas Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Kota Blitar, Dwi Andri Susiono, Rabu (11/1/2023).

Dwi memperkirakan, jumlah PMI asal Kota Blitar yang berangkat ke luar negeri bisa lebih dari 200 orang pada 2023 ini.

Sebab, sebelum terjadi pandemi, rata-rata jumlah PMI asal Kota Blitar yang berangkat ke luar negeri sekitar 220 orang per tahun.

“Awal Januari 2023 ini, sudah ada lima orang yang daftar menjadi calon PMI. Tujuannya Hongkong dan Taiwan,” ujarnya.

Menurut Dwi, Hongkong dan Taiwan memang menjadi negara favorit tujuan PMI asal Kota Blitar.

Berdasarkan data pada 2022, dari 184 PMI asal Kota Blitar yang berangkat ke luar negeri, sebanyak 81 orang tujuan Hongkong dan 73 orang tujuan Taiwan.

Selebihnya, tujuan Malaysia sebanyak 17 orang, Arab Saudi sebanyak dua orang, Singapura empat orang, Polandia sebanyak lima orang, lalu Hungaria dan Aljazair masing-masing satu orang.

Dari total 184 PMI asal asal Kota Blitar itu, sebanyak 118 orang bekerja di sektor informal seperti pembantu rumah tangga. Sedang 66 orang lainnya, bekerja di sektor formal seperti karyawan pabrik dan perawat.

“Jumlah PMI asal Kota Blitar pada 2022 itu sudah lumayan meningkat, dibandingkan pada 2021. Pada 2021, jumlah PMI yang berangkat sekitar 70 orang. Karena waktu itu kondisi pandemi, beberapa negara belum membuka penempatan kerja untuk pekerja migran,” ujarnya.

Dikatakan Dwi, sejak 2022, Pemkot Blitar juga memberikan fasilitas pelatihan calon PMI yang ingin berangkat ke luar negeri.

Pemkot Blitar menanggung biaya pelatihan calon PMI selama tiga bulan di penampungan hingga lulus uji sertifikat kompetensi.

“Pada 2022, kami memberikan kuota pelatihan calon PMI kepada 28 orang. Tahun ini, kami adakan lagi, kuotanya 20 orang. Tujuannya, Hongkong dan Taiwan,” ungkap Dwi. []

 

Advertisement
Advertisement