Membuka Peluang Bekerja di Sektor Pertanian di Jepang
JAKARTA – Peluang kerja di bidang Agriculture di Jepang bagi Pekerja Migran Indonesia terbuka luas. Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, mengatakan akan menangkap kesempatan ini sebagai peluang.
Hal ini disampaikannya saat pertemuan dengan Councillor (Deputy Director General) Management Improvement Bureau, Ministry of Agriculture, Forestry dan Fisheries, Mrs. Katsino Mie, di Tokyo, Jepang, Jumat, (13/10/2023).
Mrs. Katsino mengatakan, Ministry of Agriculture, Forestry dan Fisheries, bertugas untuk menangani kebijakan bagi pekerja asing di bidang perikanan dan pertanian. Saat ini, pekerja migran dari Indonesia melalui magang di Jepang, sudah ada 4 ribu orang, sedangkan melalui SSW sudah ada 5.330 orang.
“Jadi, secara total sudah ada 11 ribuan pekerja dari Indonesia yang bekerja di bidang Agriculture. Untuk bidang tersebut, sudah ada tujuh lokasi di Indonesia untuk test SSW. Ke depannya, kami berharap akan ada lebih banyak lagi pekerja dari Indonesia yang akan bekerja di bidang Agriculture,” ujar Mrs. Katsino.
Ia juga menyampaikan, rencana kedatangannya ke Indonesia pada bulan Januari 2024 mendatang, untuk bertemu dengan para lulusan SMA dalam rangka mempromosikan peluang kerja di bidang Agriculture. Ia berharap, pada kegiatan tersebut para lulusan SMA ini akan merasa tertarik bekerja di Jepang. Ia juga meminta masukan dari BP2MI, terkait hal-hal apa saja yang bisa disampaikan agar pekerja dari Indonesia tertarik untuk bekerja di Jepang.
Kepala BP2MI, Benny Rhamdani, menyambut baik terkait peluang kerja di bidang Agriculture dan rencana kedatangan pihak Ministry of Agriculture, Forestry dan Fisheries ke Indonesia.
Benny menjelaskan, Indonesia dan Jepang memiliki hubungan yang sangat baik, terutama dalam hal penempatan pekerja migran yang telah dimulai sejak tahun 2008.
“Kami mengakui tren penempatan semakin positif dan meningkat. Alasan Jepang menjadi pilihan bagi Pekerja Migran Indonesia untuk bekerja, karena Jepang dikenal memiliki Undang-Undang perlindungan yang sangat kuat bagi para pekerja asing,” jelas Benny.
Minat bekerja pun ke Jepang terus meningkat, lanjut Benny, dan BP2MI memiliki program untuk melakukan sosialisasi ke daerah-daerah di Indonesia, Perguruan Tinggi, dan sekolah-sekolah. “Tentu ini juga akan membantu pihak Jepang dan harapan kami adalah Jepang terus membuka peluang kerja bagi Pekerja Migran Indonesia,” tambahnya.
Terkait peluang kerja di bidang Agriculture, Benny mengatakan akan menangkapnya sebagai peluang, dan akan menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang sudah dinyatakan siap bekerja di Jepang.
Mrs. Katsino mengungkapkan, pekerja dari Indonesia yang saat ini bekerja di Jepang, bukan lah yang sudah belajar di bidang pertanian, tapi mereka justru ingin belajar tentang pertanian dan teknologi pertanian di Jepang. Mereka menggunakan kesempatan bekerja di Jepang ini untuk mempelajari teknologi pertanian, agar bisa diterapkan di Indonesia.
Benny menyatakan, pihaknya sering memotivasi Pekerja Migran Indonesia, agar mereka jangan hanya berpikir bekerja untuk mendapatkan gaji saja, tetapi transfer of knowlede juga lebih penting.
“Mereka harus belajar teknologi pertanian dari Jepang, yang tentu lebih maju dari kami. Itu lah yang harus mereka pelajari dan nantinya pengetahuan itu dibawa agar bisa dipraktekkan di Indonesia,” tutur Benny. []