Memudahkan Terkabulnya Suatu Keinginan dengan Lafadz Tawasul
ApakabarOnline.com – Di dalam Al-Qur’an, Allah Swt berfirman,
Yaa ayyuhallaziina aamanuttaqullaaha wabtaguu ilaihil-wasiilata wa jaahiduu fii sabiilihii la’allakum tuflihun.
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya (wasilah), dan berjihadlah pada jalan-Nya supaya kamu mendapat keberuntungan. (QS. Al-Maidah ayat 35).
Menurut Tafsir Al-Mukhtashar (Markaz Tafsir Riyadh) di bawah pengawasan Syekh Dr. Salih bin Abdullah bin Humaid, imam Masjidil Haram menyebutkan bahwa makna kata wasilah adalah suatu cara pendekatan ketakwaan dan perbuatan-perbuatan lainnya yang dapat mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Oleh sebab itu, seseorang yang bertawasul diyakini doanya akan lebih mudah dan cepat dikabulkan oleh Allah Swt. Hal ini dikarenakan ketika berdoa kita akan lebih dekat dengan Allah Swt.
Adapun pengertian tawasul secara umum adalah mengambil sarana (wasilah) ketika kita berdoa atau beribadah supaya doa dan hajat kita lebih cepat dikabulkan Allah Swt.
Sementara itu, lafal doa tawasul adalah sebagai berikut:
Allahumma inni as-aluka wa atawajjahu ilaika bi nabiyyika nabiyyir rohmah. Ya muhammad inni tawajjahtu bika ila robbika fa yaqdhi hajati…..
Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dan menghadapkan diriku kepada-Mu dengan Nabi-Mu Muhammad, nabi pembawa rahmat. Wahai Nabi Muhammad, sesungguhnya aku menghadapkan diriku melalui perantaraanmu kepda Tuhanmu agar Dia memenuhi hajatku ini …..(sebutkan hajat yang diharapkan).
Sehubungan dengan perdebatan bahwa tawasul dikatakan suatu praktik kemusyrikan, maka diwajibkan ketika bertawasul murni berdoa kepada Allah Swt bukan meminta kepada makhluk lainnya.
Wallahu a’lam.[]