Mengalahkan Malaysia, Taiwan Menjadi Negara Tujuan PMI Terbanyak
JAKARTA – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mencatat pada 2023 terdapat 274.965 orang pekerja migran Indonesia. Jumlah tersebut naik 37% dari tahun 2022 dan 176% dari tahun 2021. Jumlah penempatan pada 2023 ini telah kembali ke tingkat sebelum pandemi.
Pekerja migran merupakan salah satu sektor yang berkontribusi besar terhadap pendapatan negara. Menurut Bank Indonesia, remitansi pekerja migran Indonesia mencapai US$14,22 miliar di 2023.
“Berdasarkan potensi penempatan dan potensi remitansi tersebut, pasar kerja luar negeri menjadi salah satu pilihan untuk menyerap tenaga kerja produktif sehingga Indonesia dapat memanfaatkan fenomena bonus demografi yang sedang dihadapi,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Rudy Salahuddin pada acara Konsultasi Publik Penyusunan Rancangan Peraturan Presiden tentang Penguatan Tata Kelola Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI), di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (27/3), mengutip laman resmi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Sederet negara yang menjadi tujuan pekerja migran Indonesia adalah Taiwan, Malaysia, Hong Kong, Korea Selatan, Jepang, Singapura, dan Brunei Darussalam.
Taiwan menjadi negara utama tujuan pekerja migran Indonesia, jumlahnya mencapai 83 ribu orang. Peringkat kedua dipegang oleh Malaysia dengan jumlah pekerja migran Indonesia mencapai 72 ribu pekerja. Urutan ketiga datang dari Hong Kong dengan 66 ribu pekerja.
Selain itu, pekerja migran Indonesia juga dikirim ke Korea Selatan dengan total 12 ribu orang, Jepang dengan 10 ribu pekerja, Singapura dengan 8 ribu orang, dan Brunei Darussalam dengan 3 ribu orang. []