November 22, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Mengenal Vaginismus, Penyebab dan Cara Meminimalkannya

2 min read

JAKARTA – Pernahkah Anda mendengar istilah Vaginismus, yakni suatu kondisi dimana vagina tidak dapat dipenetrasi apa pun? Kondisi medis ini biasanya ditandai dengan pengencangan otot-otot di sekitar vagina secara tidak sadar.

Mengutip Halodoc.com, hal ini merupakan reaksi otomatis tubuh terhadap rasa takut dari beberapa atau semua jenis penetrasi pada vagina yang mungkin setiap kali terjadi. Gangguan ini dapat menyebabkan kejang otot, nyeri, hingga penghentian pernapasan sementara.

Kelompok otot yang paling rentan terkena gangguan ini adalah pubococcygeus muscle group. Otot-otot ini berguna untuk mengontrol buang air kecil, senggama, orgasme, buang air besar, hingga melahirkan. Wanita yang mengidap vaginismus mungkin merasakan frustasi sehingga butuh penanganan medis segera.

Kondisi ini dapat disebabkan oleh pemicu stres fisik, stres emosional, atau bahkan keduanya. Masalah ini mungkin saja terjadi sebagai antisipasi dari tubuh, sehingga pengidapnya mengharapkan hal tersebut untuk terjadi.

Beberapa pemicu vaginismus secara emosional, antara lain:

* Perasaan takut, biasanya terjadi akibat rasa sakit.

* Perasaan cemas yang dapat disebabkan oleh rasa bersalah dan biasanya karena masalah hubungan.

* Mengalami peristiwa yang traumatis, termasuk pemerkosaan atau riwayat pelecehan.

* Pengalaman buruk di masa kanak-kanak.

 

Lalu, pemicu yang disebabkan oleh faktor fisik adalah:

* Adanya infeksi, seperti infeksi saluran kemih atau infeksi jamur.

* Kondisi kesehatan, seperti kanker atau lichen sclerosus.

* Persalinan.

* Menopause.

* Mengalami operasi panggul.

* Kurangnya pemanasan sebelum melakukan hubungan seksual.

* Lubrikasi vagina yang tidak mencukupi.

* Efek samping dari pengobatan.

* Masalah fungsi seksual yang dapat memengaruhi pasangan pria atau wanita.

 

Dikutip dari Kompas.com, ciri-ciri vaginismus yang paling sering dirasakan adalah munculnya rasa sakit ketika berhubungan intim. Rasa sakit tersebut biasanya akan muncul ketika penetrasi penis dilakukan dan pada beberapa kasus, rasa sakitnya akan menghilang seiring berjalannya waktu.

Beberapa wanita menyebutkan bahwa penetrasi memicu rasa panas atau membuat penis terasa seperti menyentuh dinding. Rasa nyeri juga muncul ketika akan menggunakan tampon atau ketika akan melakukan pemeriksaan pelvis.

 

Selain itu, menurut WebMD, ada beberapa ciri-ciri vaginismus yang juga akan muncul, seperti:

* Tidak bisa sama sekali melakukan penetrasi seksual, menggunakan tampon, atau susah saat pemeriksaan panggul

* Merasa takut terhadap hubungan seksual karena rasa sakit yang akan muncul

* Kehilangan gairah seksual

 

Memerhatikan ciri-ciri vaginismus tersebut sangatlah penting untuk segera dikonsultasikan dengan dokter. []

Advertisement
Advertisement