October 18, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Mengerikannya Hempasan Topan Gaemi di Taiwan, Ada yang Meninggal Dunia, Ratusan Orang Terluka

2 min read

HONG KONG – Puncak hempasan Topan Gaemi yang terjadi pada Rabu (24/07/2024)  malam di Taiwan, melanda kawasan Hualien.

Informasi yang berhasil dihimpun ApakabarOnline dari beberapa sumber media lokal Taiwan menyebutkan, begitu kepala pusaran topan mendarat di wilayah Distrik Yilan, kecepatan hempasan angin terpantau 227 kpj.

Dampak badai itu langsung terasa dan dahsyat. Departemen pemadam kebakaran Taiwan melaporkan bahwa tiga orang tewas akibat topan itu, dan 279 lainnya mengalami luka-luka di berbagai kota dan distrik.

Korban tewas termasuk sebuah insiden ketika lempengan beton yang terlepas akibat angin kencang topan itu menghantam sebuah mobil di Hualien, menewaskan seorang ibu dan menyebabkan anaknya terluka parah.

Menyikapi hal tersebut, pemerintah Taiwan segera memberlakukan penutupan sementara, menutup kantor, sekolah, dan pasar keuangan selama dua hari berturut-turut untuk memastikan keselamatan publik. Layanan transportasi sangat terpengaruh, dengan penghentian operasi kereta api hingga sore hari dan pembatalan semua penerbangan domestik dan banyak penerbangan internasional.

Pasokan listrik menjadi korban lain dari badai tersebut, dengan Taipower melaporkan pemadaman listrik yang memengaruhi sekitar setengah juta rumah tangga, meskipun upaya untuk memulihkan listrik sebagian besar berhasil.

Salah satu kejadian yang paling mengerikan melibatkan kapal barang berbendera Tanzania yang tenggelam di dekat pelabuhan selatan Kaohsiung. Kapal yang membawa sembilan warga negara Myanmar itu tidak pernah terdengar kabarnya sejak kejadian tersebut, sehingga memicu operasi pencarian dan penyelamatan yang dipelopori oleh otoritas Taiwan.

Saat Gaemi bergerak ke Selat Taiwan, yang mengarah ke provinsi Fujian di China, para ahli meteorologi memperkirakan badai itu akan terus menyebabkan hujan lebat, yang meningkatkan kekhawatiran akan banjir dan kerusakan lebih lanjut. Sebagai persiapan, pejabat China di provinsi pesisir seperti Fujian dan Zhejiang telah merelokasi lebih dari 150.000 orang, terutama dari masyarakat pesisir dan nelayan yang rentan.

Jangkauan badai meluas hingga ke luar Taiwan dan ke daratan Cina, di mana badai diperkirakan akan membawa hujan lebat saat bergerak ke utara. Pihak berwenang di Beijing telah meningkatkan peringatan cuaca mereka untuk mengantisipasi hujan lebat yang dapat memperburuk situasi yang sudah tegang.

Di Taiwan, Pusat Tanggap Bencana Pusat mengoordinasikan upaya penanganan dampak bencana, termasuk menangani lebih dari 450 kasus pohon tumbang dan hampir 700 papan reklame yang tumbang. Kerusakan infrastruktur sangat parah, beberapa bangunan hancur dan banyak jalan terendam banjir. []

Advertisement
Advertisement