September 19, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Menipu dan Sangat Merugikan, Kepolisian dan NGO di Hong Kong Meminta Seluruh PRT Asing Mengindari Tawaran Pinjaman Instan

2 min read
Foreign Domestic Helper in Hong Kng (Foto SCMP)

Foreign Domestic Helper in Hong Kng (Foto SCMP)

HONG KONG – Bermunculannya korban pinjaman instan dari kalangan PRT asing beberapa waktu belakangan mengundang perhatian tersendiri dari berbagai kalangan.

Seperti yang menimpa seorang PRT asing berinisial M yang kisahnya diangkat di Hong Kong Free Press pada Minggu (28/07/2024) ini.

Dalam penuturannya, M yang memiliki latar belakang menjadi tulang punggung perekonomian keluarga di kampung halaman, sering berada pada kondisi terdesak kebutuhan keuangan. Bagaimana tidak, di kampung M harus membiayai pendidikan kedua orang anaknya, membiayai kebutuhan hidup kedua orang tuanya, bahkan beberapa saudara dan kerabatpun turut menaruh harapan pada pemberian M.

Pada bulan Mei 2024 kemarin, M yang sedang terdesak kebutuhan uang untuk dikirim ke kampung halaman, curhat di sosmed. Tetiba, ada sebuah akun di sosmed yang mengirimkan pesan pribadi, dan berlanjut ke komunikasi Whatsapp.

M ditawari pinjaman uang sebesar HKD 3 ribu dengan mudah pencairannya. M diminta untuk menginstal sebuah aplikasi. Setelah aplikasi terinstal, seluruh data M sudah dimasukan, berselang kurang dari 2 jam, M mendapat transferan uang sebesar HKD 1.500, dari 3 ribu yang dijanjikan.

Setelah dipastikan M mengetahui ada uang masuk, kemudian seseorang menghubungi M untuk mengembalikan uang tersebut sebesar HKD 3 ribu. M diberi penjelasan, pinjaman uang HKD 3 ribu sudah cair, dan dipotong administrasi ekspress 50% nya.

M pun terkejut, hingga berlarut-larut M tak bisa melunasi pinjaman tersebut lantaran bunga yang mencekik berubah menjadi pokok dan membuat M harus menanggung beban hingga HKD 8 ribu di bulan Juli 2024 ini.

M hampir setiap hari mendapat ancaman dari diduga penagih dengan berbagai bentuk agar segera membayar sebesar HKD 8 ribu tersebut.

Tak hanya M, L juga mengalami hal yang sama bahkan, dampak yang dipikulnya lebih berat lagi. Karena sampai dengan 6 bulan L belum bisa melunasi pinjaman dan bunga yang berubah menjadi pokok, L sampai mengalami teror, seluruh nomer yang ada di kontak ponsel L dikirimi isi galery milik L yang tersimpan di ponselnya.

L bahkan hingga mengalami depresi dan berkali kali berniat ingin mengakhiri hidup, sejak mengetahui foto-foto dan video telanjang yang dia kirim untuk hiyang-hiyangannya di kampung halaman, oleh penagih disebar .

Beruntung, M dan L saat ini diselamatkan oleh rumah aman, dan ditampung untuk mendapatkan pendampingan. Namun bagaimana dengan korban-korban yang lain ?

Mengantisipasi hal tersebut, Kepolisian Hng Kong meminta kepada seluruh PRT asing untuk tidak melakukan pinjaman melalui lembaga pemberi pinjaman ilegal baik offline maupun online. []

 

Advertisement
Advertisement