May 9, 2025

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Menjadi Suratan, Cinta Bersemi Kala di Perantauan

2 min read

ApakabarOnline.com – Jodoh tak akan kemana. Sudah menjadi takdir dan jalan ilahi, Boris Syaifullah dan Ririn Gusneri dipertemukan di Negeri Gingseng. Keduanya sama-sama Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau yang dulu dikenal sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan Tenaga Kerja Wanita (TKW).

Berawal dari hubungan telefon salah sambung, Boris yang kini menjabat sebagai CEO sekaligus owner PT BorSya Cipta Comunica (BCC), tertarik pada suara merdu wanita yang sama-sama pekerja migran itu. Hingga akhirnya pada Agustus, bulan panas di Korea Selatan, Boris berniat untuk bertemu sang pemilik suara.

Boris janji berjumpa dengan sang pemilik suara di Stasiun Kota Anyang, Korea Selatan. Sang pemilik suara adalah perempuan pekerja migran dari Indonesia di Kota Anyang. Kala itu Boris yang tengah berburu wanita pemilik suara merdu itu meminta agar wanita itu, Ririn, menggunakan pakaian putih dengan topi merah.

“Saya meminta Ririn, untuk menggunakan kemeja putih dan topi merah. Karena ini bulan Agustus kan bulan kemerdekaan Indonesia, meski di Korea Selatan tapi saya ingat,” ujar Boris.

Boris sengaja datang lebih dulu dari waktu yang dijanjikan. Dengan berdebar ia ingin melihat rupa sang gadis itu. Akhirnya saat menunggu penumpang kereta turun, Boris pun melihat wanita yang dimaksud.

“Saya lihat terus kan, dalam hati saya wah manis juga,” kata Boris.

Akhirnya setelah mereka bertemu, mereka berbincang lama di sebuah kafetaria dekat stasiun. Pelangi cinta pun tumbuh di hati keduanya. Tidak perlu makan waktu yang lama, setelah cukup waktu untuk mengenal sang pujaan hati, Ririn Gusneri, Boris pun mengutarakan isi hatinya. “Saat itu saya sangat ingin mengenalkannya kepada ibu saya yang berada nun jauh di Labuhan Kuris, Indonesia sebagai calon menantunya.

Dukungan Ririn sang pujaan hati di sampingnya lebih memudahkan jalan terjal yang dilalui Boris. Karier Boris semakin menanjak.  Kembali ke Indonesia, Boris meminta orang tuanya melamar Ririn, wanita pujaan hatinya asal Lampung itu. Akhirnya Boris menikah dengan Ririn di Indonesia pada 11-11-2012.

Mas kawin dibelikan ibunda Boris, Inda Tola di tanah suci Makah. Ibunda juga mendoakan keduanya menjadi pasangan yang langgeng dan diberi banyak rezeki. Ada keharuan dalam penikahan Ririn dan Boris, Ririn rela menjadi mualaf dan berbeda agama dengan orang tuanya. Namun kini kedua orang tua Ririn juga telah menjadi muslim dan muslimah.

Dibalik lelaki sukses ada wanita yang hebat, kini jejak karier Boris semakin cemerlang, bahkan sudah berhasil memiliki perusahaan sendiri. Boris dan Ririn hidup rukun dan sudah berhasil mempekerjakan ratusan orang di PT BorSya Cipta Comunica (BCC).

“Bapak itu (Boris -red) pekerja keras. Saya suka bapak karena selain pekerja keras dia itu tekun, senang belajar, sering juga bercanda, dan romantis,” ungkap wanita asal Lampung tengah ini.

“Bapak (Boris -red) itu kalau misalkan pergi jauh sering kirim pesan-pesan romantis, pulang beliin hadiah-hadiah untuk saya,” kata Ririn.

Dibalik kepahitan jalan hidup Boris selama 14 tahun sebagai PMI di Korea Selatan, terselip satu cerita indah yang kini mereka abadikan dalam pernikahan mereka. [Ari/PR]

Advertisement
Advertisement