Menteri Karding Ingin Pelindungan Pekerja Migran Indonesia jadi Mainstream Semua Stakeholder
JAKARTA – Menyambut momentum Hari Pekerja Migrant Internasional (Migrants Day) yang jatuh setiap 18 Desember, Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) menggelar dialog publik lintas stakeholder.
Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding, mengatakan, dialog Publik digelar dalam rangka memperingati momentum Migrant Day secara sederhana. Karding menyebut sebagai tindak lanjut arahan Presiden Prabowo untuk melakukan penghematan dengan mereduksi kegiatan yang bersifat seremonial.
“Bagi kita yang fokus untuk mengurus masalah pekerja migran, momentum Migrants Day yang ke 34 ini merupakan momentum yang baik, yang tidak boleh terlewatkan. Ini tempat kita merefleksi, tempat kita berfikir, dan membangun ulang komitmen untuk memperkuat tata Kelola Penempatan dan Pelindungan PMI”, ungkapnya di lokasi diskusi, Aula KH. Abdurrahman Wahid, KP2MI, Selasa (17/12/2024).
Mengusung tema, “Meningkatkan Sinergi Stakeholder dalam rangka Penguatan Tata Kelola Penempatan dan Pelindungan PMI,” Karding menekankan, paradigma kebijakan mengenai pelindungan pekerja migran Indonesia harus menjadi mainstream (arus utama) di seluruh stakeholder, baik kementerian, lembaga, pemerintah daerah dan masyarakat.
“Kalau hanya kementerian tidak akan bisa, kita harus bersama-sama, kita harus berkolaborasi. Maka dari sejak pertama saya memimpin, saya ingin bertemu dengan seluruh organisasi , seluruh komunitas yang peduli pada isu pekerja migran indonesia. Transformasi dari badan menjadi kementerian, berkonsekuensi terhadap berpindahnya kewenangan-kewenangan penempatan dari Kemnaker. Kita harus punya roadmap pelindungan yang jelas, roadmap pelayanan yang jelas, dan roadmap pengiriman agar target peningkatan devisa negara dapat tercapai, dengan risiko eksploitasi yang minimal”, terang Karding.
Kegiatan Dialog Publik diwarnai dengan Penyerahan Sertifikat Kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) bagi 1000 Anak Buah Kapal (ABK), yang yang diwakili oleh 10 ABK, serta penandatanganan Komitmen Bersama antara Menteri P2MI bersama 18 Organisasi Pegiat Pekerja Migran Indonesia.
Gelaran Diskusi Publik diisi oleh para pakar dan pegiat Pekerja Migran Indonesia seperti Akademisi Universitas Diponegoro, Prof. Agus Trianto, Pj. Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, Koordinator Program Protect ILO, Sinthia Harkriswono, dan Ketua Umum Serikat Buruh Migran Indonesia, Hariyanto Suwarno. Mewakili KP2MI, turut menjadi pemantik diskusi, Plt. Direktur Jenderal Promosi dan Pemanfaatan Peluang Kerja Luar Negeri, Servulus Bobo Riti. []