April 19, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Menteri Pendidikan Berharap Akan Semakin Banyak PMI yang Mau Belajar di Perguruan Tinggi

2 min read
Penandatanganan kerjasama Universitas Terbuka dengan BP2MI (Foto dok. UT)

Penandatanganan kerjasama Universitas Terbuka dengan BP2MI (Foto dok. UT)

JAKARTA –  Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim berharap, banyak pekerja migran Indonesia (PMI)  memiliki kesempatan belajar di perguruan tinggi.

Karena itu, dia mendorong Universitas Terbuka (UT) dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) terus meningkatkan sinergi mewujudkan kesempatan pendidikan bagi PMI.

“Terutama dalam memberikan jenjang pendidikan formal bagi pekerja migran Indonesia dalam menempuh pendidikan tinggi,” ujar Nadiem dalam sambutannya secara daring pada wisuda UT Pokjar Korea Selatan dikutip Dari Antara, di Jakarta, Minggu (18/12/2022).

Nadiem menjelaskan bahwa hal itu sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo yakni sumber daya manusia yang unggul.

Oleh karena itu, dia meminta agar wisuda tersebut menjadi momentum pendidikan berkualitas dan belajar seumur hidup untuk menghadapi tantangan masa depan.

Dalam kesempatan itu, Nadiem menjelaskan, PMI merupakan perwakilan bangsa Indonesia dan telah memberikan nilai remitansi yang signifikan yang mencapai tujuh persen dari APBN.

“Mengingat besarnya peran PMI, pemerintah berupaya memastikan pekerja migran terlindungi dan terbekali dengan keterampilan yang mumpuni,” kata dia.

Rektor UT, Ojat Darojat mengatakan ada perjuangan luar biasa yang dilakukan para wisudawan selama belajar di UT. Hal itu dikarenakan menuntut disiplin dan kemandirian dalam belajar.

“Kami akan terus berkomitmen dan terus berinovasi dalam mewujudkan misi program pendidikan tinggi untuk semua. Perluasan daya jangkau layanan menjadi fokus utama UT untuk melayani masyarakat baik di Indonesia maupun luar negeri,” kata Ojat.

Saat ini, jumlah mahasiswa UT di luar negeri mencapai 2.603 orang. Sebanyak 173 orang mahasiswa berada di Korea Selatan.

Ojat juga mengajak mahasiswa UT Korea Selatan yang sudah lulus untuk mengajak teman-teman PMI yang lain untuk kuliah di UT.

Sebanyak 36 PMI di Korea Selatan yang merupakan mahasiswa UT jenjang sarjana dan pascasarjana diwisuda secara hibrida. Seorang di antaranya magister manajemen.

Kemudian, enam orang sarjana ilmu komunikasi, 21 orang sarjana ilmu manajemen, dan delapan orang dari sastra Inggris bidang minat penerjemahan. []

Advertisement
Advertisement