Meski Dilarang, 18 Juta Masyarakat Indonesia Tetap Ingin Mudik
JAKARTA – Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi mengatakan, sebanyak 18 juta atau 7 persen masyarakat tetap ingin mudik meski pemerintah memberlakukan larangan mudik. Jumlah itu diperoleh dari hasil survei yang dilakukan Kementerian Perhubungan.
Dalam diskusi daring FMB9 bertajuk “Jaga Keluarga, Tidak Mudik”, Rabu menjelaskan, dalam survei itu terungkap bahwa sebanyak 33 persen masyarakat akan mudik jika tak ada larangan mudik. Lalu jumlahnya turun menjadi 11 persen setelah ada opsi larangan mudik.
“Setelah dilakukan pelarangan, turun jadi 7 persen. Itu pun cukup banyak yaitu 18 juta. Kita, satgas, selalu ingin melakukan upaya-upaya sosialisasi tiada henti agar yang 7 persen ini turun menjadi jumlah yang lebih sedikit sehingga kita bisa me-manage dan polisi bisa melakukan penyekatan dengan berwibawa tapi humanis,” katanya.
Dalam survei itu terungkap juga daerah yang paling banyak ingin dituju pemudik. Adapun daerah tersebut yakni Jawa Tengah (lebih dari 30 persen), Jawa Barat (lebih dari 20 persen), disusul kemudian Jawa Timur, Banten, Lampung hingga Sumatera Selatan.
“Mereka rata-rata menggunakan angkutan mobil paling banyak, setelah itu motor. Berarti para gubernur harus melakukan koordinasi dengan baik,” katanya.
Lebih lanjut katanya, survei itu juga mengungkapkan bahwa ada kecenderungan pemudik untuk melakukan mudik sebelum masa pelarangan.
“Kami harapkan di masa tidak ada larangan pun, saudara-saudara kita tidak melakukan mudik. Dan di masa pelarangan juga bisa melaksanakan dengan baik (dengan tidak mudik),” katanya. []