Meski Telah Menepi ke Tempat Terpencil, Ulah PRT Asing yang Langgar Prokes Tetap Ketahuan dan Menjadi Sorotan
HONG KONG – Dua tahun lamanya pandemi covid-19 melanda dunia dengan segala konsekwensinya. Berbagai bentuk perubahan tata cara bersosialisasi terpaksa ditempuh berbagai negara guna beradaptasi dengan pandemi. Protokol kesehatan adalah cara yang universal dilakukan di berbagai negara.
Hong Kong, sebagai kawasan yang saat ini tengah diterpa pandemi covid-19 gelombang kelima dengan lonjakan angka kasus harian yang sangat parah dibanding dengan empat gelombang sebelumnya otomatis semakin memperketat penegakan prokes.
Kalangan PRT asing yang selama ini terus menjadi kontroversi antara boleh berlibur dan berkumpul atau tidak boleh berlibur dan berkumpul dengan sesama PRT asing lainnya menjadi bagian yang selalu disorot kamera banyak kalangan.
Salah satunya anggota dewan distrik Sai Kung, Christine Fong.
Dalam laman akun sosial media miliknya, Fong mengunggah lima foto yang peristiwanya dia jumpai pada Minggu (13/03/2022) kemarin, dimana deretan foto tersebut merekam kejadian sekelompok PRT asing yang sedang liburan di tempat terpencil melanggar protokol kesehatan yang saat ini tengah ditegakan di Hong Kong.
Fong menyebut, lokasi dari peristiwa yang dia unggah di sebuah sungai di dekat Shek Kok Road, Tseung Kwan O.
Para PRT asing tersebut tampak duduk berdekatan tanpa menjaga jarak dan melepaskan masker sembari ngobrol santai di pinggir sungai diatas bebatuan.
Mereka mendirikan tenda, makan makan bersama, serta bermain air di kawasan tersebut.
Tampak pula di antaranya sebuah kantong sampah yang terisi lebih dari separo di biarkan di tempat tersebut, sedangkan menurut Fong, tempat tersebut terpencil dan tidak dijangkau petugas pemungut sampah.
Fong dalam unggahannya mengingatkan agar peristiwa tersebut jangan ditiru. Sebab menurutnya, aktifitas dalam unggahannya itu akan memicu meningkatnya penularan virus covid-19 ditengah suasana meningginya angka kasus harian di Hong Kong saat ini.
Tak ayal, unggahan Fong pun merarik perhatian beberapa media besar Hong Kong untuk turut menggunggah ulang dalam format berita. []
