September 8, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Microsoft Alami Gangguan, Antrian Panjang Terjadi di Bandara Hong Kong, Singapura dan Beberapa Bandara di Dunia

2 min read
Suasana di bandara Internasional Hong Kong pada Jumat 19 Juli 2024 (Foto SCMP)

Suasana di bandara Internasional Hong Kong pada Jumat 19 Juli 2024 (Foto SCMP)

HONG KONG –  Penumpang di seluruh dunia menghadapi penundaan penerbangan, pembatalan, dan masalah check-in karena bandara dan maskapai penerbangan terjebak dalam gangguan TI yang signifikan yang juga telah memengaruhi berbagai industri mulai dari bank hingga perusahaan media.

Beberapa maskapai penerbangan dan bandara menyatakan mereka telah kembali beroperasi, dengan pemerintah Amerika Serikat berharap bahwa sistem transportasi akan kembali normal pada hari Sabtu.

Dari lebih dari 110.000 penerbangan komersial yang dijadwalkan pada hari Jumat, sedikitnya 2.691 telah dibatalkan secara global, menurut data dari firma analisis penerbangan global Cirium.

Lebih banyak lagi yang diperkirakan akan dibatalkan.

Di Bandara Internasional Hong Kong, gangguan tersebut mengakibatkan antrian ribuan penumpang mengular, lantaran pelayanan harus dilakukan secara manual.

Otoritas Bandara sebelumnya mengatakan operasional penerbangan tidak terpengaruh, tetapi beberapa maskapai telah “beralih ke check-in manual untuk tetap melayani penumpang”.

“Pihak berwenang telah mengaktifkan mekanisme tanggap daruratnya sebagai respons terhadap situasi tersebut,” kata sumber di Bandara.

Lebih dari selusin penerbangan yang berangkat dari Hong Kong, termasuk yang menggunakan HK Express, sempat tertunda, kata Otoritas Bandara. Dikatakan pada pukul 10 malam bahwa sebagian besar penerbangan yang terdampak telah selesai melakukan check-in penumpang.

Di Edinburgh, dilaporkan bahwa pemindai boarding pass menampilkan pesan “server offline”, dan bandara mengatakan penumpang tidak boleh bepergian ke bandara tanpa memeriksa status penerbangan mereka secara online terlebih dahulu.

Microsoft mengatakan dalam sebuah posting media sosial pihaknya sedang menyelidiki masalah yang memengaruhi kemampuan pengguna untuk mengakses berbagai aplikasi dan layanan pada platform bertenaga cloud-nya.

Gangguan ini telah melanda maskapai penerbangan dan operator bandara di seluruh dunia, termasuk di Jerman, Australia, Selandia Baru, dan India.

George Kurtz, presiden dan CEO perusahaan keamanan siber Amerika CrowdStrike, mengungkapkan di media sosial bahwa cacat pembaruan perangkat lunaknya menyebabkan pemadaman untuk host Windows, meskipun tidak memengaruhi yang beroperasi pada sistem Mac dan Linux.

Ia membantah bahwa itu adalah serangan siber atau insiden keamanan. []

Advertisement
Advertisement