Minimnya Lapangan Kerja Dalam Negeri Ditambah dengan Himpitan Ekonomi Tetap Menjadi Penyebab Meningkatnya Jumlah PMI dari Tahun ke Tahun
SURABAYA – Jumlah pekerja migran Indonesia (PMI) tiap tahun meningkat. Diprediksi tahun 2024 jumlahnya bisa melampuai tahun kemarin dengan total 463 orang. Sejauh ini, mereka memilih menjadi perantau di negeri orang karena banyak impitan ekonomi dan minimnya lapangan kerja di dalam negeri.
Lapangan pekerjaan di Lumajang menjadi hal yang paling ditunggu-tunggu. Terutama bagi fresh graduate atau bagi yang terjerat persoalan ekonomi. Seharusnya lapangan pekerjaan di Lumajang bisa memfasilitasi itu. Nyatanya tidak, warga malah pilih jadi pekerja migran Indonesia (PMI) demi mencukupi kebutuhan hidupnya.
Berdasarkan data dari Dinas Ketenagakerjaan Lumajang, jumlah PMI sejak 2022 terus mengalami peningkatan. Terhitung dari angka 439, tahun 2023 naik menjadi 29 PMI. Jika ditotal kenaikannya menjadi 463 orang. Mereka tersebar di berbagai negara. Baik Malaysia, Singapura, Taiwan, maupun negara tetangga lainnya.
“Memang untuk PMI mengalami kenaikan. Tiap tahunnya pasti ada yang terdata. Namun, ada juga yang berangkat secara mandiri,” ucap Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kerja Disnaker Lumajang Hanum Mubarokhah.
Meski berisiko, namun pilihan ini tetap dipilih sebagai jalan pintas. Padahal per tahunnya kasus PMI yang dideportasi dan pulang tanpa nyawa tembus 50 orang sepanjang tahun 2023. Tahun sebelumnya hanya 45 orang.
Kondisi ini diperparah dengan tidak adanya job fair 2024. Tak heran jika banyak warga yang berbondong-bondong ke luar negeri untuk mencari lapangan kerja. Bahkan, ada pun dirasa gaji yang didapat tak mampu memenuhi ekonomi mereka.
Pihaknya tak bisa berbuat banyak. Selain tidak adanya job fair, Disnaker Lumajang bakal mencari terobosan lain dengan menggandeng berbagai perusahaan jika membutuhkan pekerja. Namun, dengan usia yang sangat terbatas.
“Tidak ada job fair bukan berati diam. Kami tetap memfasilitasi pencaker melalui perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja,” pungkasnya. []
Sumber JP Group