Niatnya Mencari Nafkah, PMI yang Sedang Mabuk Ini Pulang Tinggal Nama Usai Dimakan Buaya
KUPANG – Niatnya mencari nafkah di negeri tetangga berakhir tragis dengan meninggalnya warga NTT karena diterkam buaya. Begitulah nasib tragis yang dialami oleh Yosef Teta, seorang pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal yang bekerja di Malaysia.
Melansir dari Kompas pada Selasa (08/10/2019), Yosef Tefa diduga sebelumnya dalam keadaan mabuk dan mengkonsumi minuman keras.
Karena di bawah pengaruh alkohol, secara tak sadar ia jatuh ke sungai pada 9 Maret 2019 silam.
Kepala kantor Balai Pelayanan, Siwa Penempatan da Perlindungan TKI (BP3TKI), Kupang, mengatakan memang pemuda itu benar warga desanya.
“Yosef berasal dari Desa Basmuti, Kecamatan Kuanfatu, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS),” ujar Siwa dikutip dari Kompas.
BP3TKI juga telah menerima dokumen yang berasal dari konsulat Jenderal RI Kuching, Malaysia mengenai kejadian nahas yang menimpa Yosef.
Saat mengetahui Yosef terjatuh di sungai, mereka telah melakukan penyisiran, namun tubuh Yosef tak kunjung ditemukan.
Mereka kemudian dikejutkan dengan ditemukannya seekor buaya dalam keadaan mati di area pencarian Yosef. Buaya itu kemudian dibedah perutnya dan terkejut usai melihat ada potongan tubuh manusia.
“Kemudian dibedah perut buaya dan ditemukan potongan tubuh manusia yang diduga Yosep Tefa,”kata Siwa.
Mereka kemudian berinisiatif untuk melakukan tes DNA agar mengetahui identitas dari potongan tubuh itu.
“Kami lalu menjemput Ayah kandung Yosef Tefa, kemudian diambil darah dan selanjutnya kami serahkan darah tersebut kepada pihak Kementerian Luar Negeri RI. Hasilnya positif potongan tubuh itu Yosep Tefa,”ujar Siwa.
Yosef Tefa sendiri dikabarkan menjadi TKI di Malaysia secara ilegal. Ia bekerja secara non prosedural di perkebunan kelapa sawit Zumuda Oil Paln SDN BHD di Bintangor Sibu Serawak, Malaysia.
Jenazah almarhum Yosef Tefa telah dipulangkan ke kampung halamannya pada 8 Oktober 2019 kemarin. Siwa, Kepala BP3TKI Kupang, menjelaskan jenazah pemuda TTU itu tidak utuh, hanya beberapa potong badan saja.
“Yah karena diterkam buaya, beberapa bagian tubuhnya sudah tidak ada, kami belum tau potongan tubuh mana saja yang bisa dibawa pulang,” ungkap Siwa.
Siwa menjelaskan, Yosef merupakan TKI ilegal dan tidak diketahui secara pasti sudah berapa tahun dia bekerja di perkebunan sawit di Serawak.
Lanjutnya, proses pemulangan jenazah Yosef memang cukup memakan waktu lantaran harus dilakukan identifikasi secara teliti apakah benar bahwa TKI yang diterkam buaya tersebut adalah Yosef.
Untuk proses identifikasi, pihak BP3TKI Kupang mengirim sampel darah ayah Yosef, Herman Sai, ke Malaysia untuk dilakukan tes DNA.
“Setelah dicocokan dengan Yosef, hasilnya benar bahwa TKI yang diterkam buaya itu adalah Yosef,” ungkap Siwa. []