Nunggu Kucuran dari Pemerintah Tak Kunjung Tampak Hilalnya, Sekelompok PMI Warga Desa Ini Turun Tangan Perbaiki Jalan Desa
3 min read
JAKARTA – Di tengah keluhan warga soal jalan rusak yang masih banyak dijumpai di Kabupaten Lebak, sebuah aksi gotong royong yang menginspirasi terjadi di Kampung Handeuleum, Desa Hariang, Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak, Banten, Minggu (16/11/2025).
Puluhan warga kompak turun tangan memperbaiki jalan desa yang sudah lama rusak parah. Dengan swadaya dan semangat kebersamaan, mereka melakukan pengecoran demi membuka akses yang lebih layak bagi aktivitas sehari-hari.
Jalan sepanjang 200 meter dengan lebar 3 meter yang diperbaiki tersebut merupakan akses vital menuju Desa Hariang dan kerap menjadi lokasi kecelakaan akibat kondisi permukaannya yang licin dan berlubang.
Gerakan ini dipelopori oleh seorang pekerja migran Indonesia (PMI) bernama Mulyana yang baru pulang dari luar negeri. Ia tergerak untuk membantu setelah sempat terpeleset ketika melintas di ruas jalan tersebut saat hendak menjemput anaknya.
Kepedulian Mulyana kemudian disambut keluarganya, termasuk sang kakak yang akrab disapa Adi (30). Adi menginisiasi penggalangan dana dengan membentuk panitia dan membuat grup komunikasi warga Kampung Handelem. Dari hasil donasi para dermawan, terkumpul sekitar Rp 25 juta hanya dalam dua minggu.
“Adik saya bilang siap nyumbang 40 sak semen. Dari situ saya mulai mengajak RT, RW, dan warga. Ternyata respons masyarakat sangat baik. Banyak yang meminta nomor rekening untuk ikut membantu,” ujar Adi dinukil dai Berita Satu, Minggu (16/11/2025).
Adi menjelaskan, warga dari berbagai kelompok usia, pemuda, bapak-bapak hingga ibu-ibu kompak bekerja sejak pagi. Mereka melakukan pengecoran menggunakan campuran beton karena lebih tahan terhadap kontur tanjakan dan lebih terjangkau dari sisi biaya.
“Alhamdulillah masyarakat turun semua ke jalan, sangat antusias sekali Pak,” katanya.
Adi menegaskan bahwa gerakan swadaya ini tidak bertujuan mengkritik pemerintah desa maupun pemerintah daerah. Meski begitu, ia berharap pemerintah daerah maupun provinsi dapat melanjutkan pembangunan jalan tersebut.
“Kami hanya ingin memperbaiki jalan demi keselamatan kami sendiri. Justru kami berharap pemerintah daerah, provinsi, bahkan pusat bisa melihat upaya kami dan melanjutkan pembangunan jalan ini,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa dalam aksi tersebut, kepala desa Hariang turut hadir meninjau proses gotong royong sekaligus memberikan dukungan. Kepala desa juga menyumbangkan semen untuk mendukung perbaikan jalan.
“Alhamdulillah, pihak desa khususnya pak kepala desa memberikan dukungan. Beliau juga menyumbangkan semen. Bahkan tadi saya undang agar bisa hadir ke lokasi supaya beliau dapat melihat langsung kekompakan warga Kampung Handelem. Menurut saya, ini hal yang baik,” tuturnya.
Ia mengatakan kepala desa menyambut baik inisiatif warga dan sempat berdialog mengenai kegiatan tersebut.
“Intinya beliau menyampaikan terima kasih. Bukan berarti saya ingin dipuji, ya pak, tetapi beliau bilang bahwa kalau tidak ada yang memulai, kegiatan seperti ini tidak akan terwujud,” jelasnya.
Adi juga menyebut bahwa berdasarkan proposal panitia, jalan penghubung Handelem-Hariang memiliki panjang sekitar 4 kilometer dan sebagian besar kondisinya mengalami kerusakan berat.
“Sebelumnya hanya sekitar 2 kilometer yang pernah diaspal, tetapi kini banyak bagian permukaan jalan kembali rusak akibat usia dan minimnya perawatan,” ucapnya.
Dengan selesainya pengecoran tahap awal sepanjang 200 meter, warga berharap pemerintah dapat melanjutkan pembangunan pada sisa ruas jalan yang belum tersentuh.
“Kami berharap setelah apa yang kami lakukan ini, niat baik kami dapat dilirik oleh pemerintah daerah, provinsi, maupun pemerintah pusat. Kami ingin pembangunan jalan ini bisa dilanjutkan, karena kami sudah melakukan peletakan batu pertama sebagai langkah awal. Itu harapan kami. Mudah-mudahan ada tindak lanjut ke depannya,” pungkasnya.[]
Sumber Berita Satu
