Nyaris Tertipu Perempuan Via Medsos, Begini Pengakuan PMI Asal Sukabumi
SUKABUMI – Ujang Rahman (40 tahun), warga Desa Cibaregbeg, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, nyaris kena tipu hingga belasan juta rupiah oleh teman wanita yang dikenal melalui akun media sosial Facebook (FB).
Wanita yang baru dikenal Ujang selama dua bulan tersebut mengaku keturunan Aceh yang saat ini sudah menjadi warga Negara Inggris. Bahkan sempat menikah dengan pria pengusaha kaya asal Negeri Ratu Elizabeth yang kemudian meninggal.
Ujang yang saat ini bekerja menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) di Arab Saudi itu, semakin akrab karena acap kali wanita tersebut menceritakan kondisinya yang saat ini mengidap kanker yang ganas. Bahkan Ujang percaya dengan kondisi si wanita itu, karena beberapakali mengirim foto seseorang yang sedang terbaring lemah di sebuah rumah sakit.
Tidak hanya itu, wanita tersebut juga bercerita bahwa ia memperoleh harta warisan dari suaminya sebesar 2,7 juta dolar. Namun karena ia memiliki penyakit ia pun berniat menitipkan uang warisan miliknya pada ujang sebesar dua juta dolar atau jika dirupiahkan sekitar Rp54 miliar.
Wanita yang mengaku bernama Saripah asal Tamiang Aceh tersebut akhirnya meminta nomer rekening milik Ujang. Namun karena sedikit curiga, ia memberikan rekening yang kosong. Tak berhenti sampai situ, untuk meyakinkan Ujang, si wanita pun memperlihatkan bukti transfer uang sebesar 700.000 dolar yang sudah ditandatangani pengacaranya di Inggris.
Karena masih tidak percaya, Ujang menceritakan hal ini pada istri dan keluarganya di Desa Cibaregbeg, Sagaranten dan menyuruh keluarganya untuk mengecek buku tabungan miliknya. Wanita tersebut pun mengatakan jika uang yang ia transfer baru bisa di ambil setelah 2 hari.
Tidak lama kemudian, seseorang yang mengaku dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menghubungi Ujang melalui telepon dan meminta uang Rp15 juta sebagai pembayaran pajak atas uang yang diterima Ujang. Pihak keluarga yang ragu akhirnya melaporkan hal ini kepada Kepala Desa Cibaregbeg Samsudin.
“Kami mengendus ada hal yang tidak wajar, uang sebesar 700.000 Us dolar sepertinya tidak mungkin diberikan begitu saja pada orang yang baru saja dikenal,” ungkap Samsudin, Jumat (18/01/2019).
Selain itu Samsu juga curiga dengan seseorang yang mengaku dari pihak BPK yang meminta uang Rp 15 juta pada Ujang, karena menurutnya jika benar si pengirim pesan adalah pihak BPK, maka orang tersebut akan datang dan tidak melalui sms.
“Saya melarang pihak keluarga dan Ujang untuk memberi uang, apapun alasannya karena ini adalah trik penipuan,” tegasnya.
Samsudin pun mengimbau masyarakatnya agar tidak mudah percaya dengan orang yang baru di kenal dalam sosial media. Apalagi saat ini penipuan berbasis media sosial marak terjadi.
“Ya mungkin karena pelaku melihat Ujang ini polos jadi ia pun berfikir sasaran empuk. Jadi jangan mudah percayalah dengan penipuan semacam ini, kasian uang hasil kerja bisa raib kena tipu,” pungkasnya. [DEMMY]