December 23, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Orang yang Ngotot Ingin Buktikan COVID-19 Hanya Hoaks dan Hanya Konspirasi, Malah Terinfeksi dan Meninggal Karena Corona

2 min read

HONG KONG – Seorang ahli teori konspirasi muda asal Amerika Serikat (AS) akhirnya justru tewas tidak lain karena terjangkit virus SARS-CoV-2. Tidak hanya itu, korban bahkan diketahui meninggal setelah mencoba membuktikan bahwa Virus Corona baru hanyalah hoaks atau tipuan belaka.

Sebagaimana dilansir dari The Sun, kasus ini telah dikonfirmasi langsung oleh Kepala Petugas Kesehatan Methodist Hospital San Antonio, Texas, Jane Appleby.

Dalam keterangannya, Appleby mengungkap bahwa sebelum meninggal, korban sempat mengakui penyesalan setelah ia dan teman-temannya diuji positif COVID-19.

“Tepat sebelum pasien meninggal, mereka melihat perawat mereka dan berkata ‘Saya pikir saya membuat kesalahan, saya pikir ini (Virus Corona) hanya hoaks, tetapi (ternyata) bukan’,” ucap Appleby mengutip pernyataan pasien.

Appleby kemudian menjelaskan bahwa kasus bermula ketika pasien mendatangi ‘pesta COVID-19’ yang diselenggarakan oleh seorang penderita Virus Corona. Lewat pesta inilah, pasien berniat ingin membuktikan kepada khalayak umum terkait dengan ‘kepalsuan’ berita wabah Virus Corona.

“Ini adalah pesta yang diadakan oleh seseorang yang didiagnosis (positif) virus COVID-19 dan pemikirannya (korban) adalah untuk melihat apakah virus itu nyata dan untuk melihat apakah ada yang terinfeksi…,” lanjut Appleby.

Meski tidak banyak yang diungkap tentang identitas pasien serta pesta COVID-19, tetapi Appleby menerangkan bahwa korban adalah seorang laki-laki berusia 30 tahunan.

Appleby kemudian menyampaikan harapan agar kasus ini bisa menjadi alarm tersendiri bagi masyarakat luas. Appleby lantas menegaskan bahwa kasus ini bisa menjadi contoh bagaimana Virus Corona benar-benar berbahaya dan sangat menular.

“Itu (virus) tidak membeda-bedakan (orang) dan semuanya bisa dikalahkan. Saya tidak ingin membuat gelisah, dan kami hanya mencoba berbagi contoh nyata untuk membantu komunitas agar menyadari bahwa virus ini sangat serius dan dapat menyebar dengan mudah,” tambah Appleby seperti dilansir oleh FR24 News.

Terlepas dari kasus ini, Texas sendiri telah menyaksikan lonjakan besar dalam kasus infeksi Virus Corona. Dalam laporannya pada Sabtu (11/07/2020) misalnya, Metro News melaporkan kasus infeksi yang dimiliki Texas setidaknya mencapai lebih dari 250 ribu penderita. Tidak hanya itu, kematian juga disebutkan telah menyentuh lebih dari 3.100 jiwa.

Sementara, di AS sendiri, total kasus infeksi dilaporkan telah mencapai angka 3.355.781, berdasarkan situs Worldometer. Sedangkan, kasus kematian disebutkan telah berada di angka 137.403.

Tidak hanya itu, masih berada di ranking pertama dari 213 negara dan teritori, AS juga dilaporkan mengalami lonjakan kasus baru di 33 negara bagian sejak minggu lalu. Peningkatan kasus di AS ini pun dinilai terus terjadi terutama karena pembukaan kembali penguncian COVID-19. []

Advertisement
Advertisement