Pacaran Online dengan Guru Honorer, Seorang PMI Hong Kong Asal Banyuwangi Dipeloroti Hingga Lebih 100 Juta
Pacaran Online dengan Guru Honorer, Seorang PMI Hong Kong Asal Banyuwangi Dipeloroti Hingga Lebih 100 Juta
TULUNGAGUNG – Pengalamn menyedihkan, berkaitan dengan eksploitasi uang dan eksploitasi seksual kembali menimpa seorang pekerja migran INdonesia (PMI) Hong Kong.
Terkini, seorang PMI Hong Kong berinisial LE (42) menjadi korban asmara online seorang guru honorer berinisial FWN (37).
FWN merupakan warga Desa Sembon, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Tulungagung yang dikenal LE melalui sosial media saat dirinya bekerja di Hong Kong.
Perkenalan itu berlanjut dengan hubungan pacaran, meski keduanya tak pernah bertemu. Simpati atas penampilan FWN yang terlihat lugu dan polos, LE tak bisa menolak permintaan dan bujuk rayu FWN untuk mengirimkan sejumlah uang.
“Katanya untuk modal dibelikan sapi,” ujar LE pada awak media.
Keuntungan dari beternak sapi itu nantinya akan dibagi dua. Saking percayanya, saat kepulangan LE ke tanah air pada 2019 lalu, keduanya melangsungkan pernikahan secara siri.
“Total uang yang saya kirim sekitar 126 juta rupiah,” terangnya.
LE melanjutkan, untuk menutupi modusnya, FWN menunjukan kegiatan sedang menguras kolam ikan dari uang yang dikirimkannya.
Kepada LE, FWN mengaku sudah bercerai dari istri pertamanya dan berstatus duda beranak 2. Bahkan FWN pernah mengutarakan keseriusannya dengan bertemu kerabatnya di Banyuwangi.
Namun tingkah FWN dianggap mencurigakan. Terlebih saat dirinya berlibur ke Tulungagung, FWN tak pernah mengajak ke rumahnya.
“Setelah nikah siri kemudian saya diajak ke Tulungagung, ternyata hanya diinapkan di hotel dan tidak diajak ke rumahnya,” terang LE.
Diam-diam LE pergi kerumah FWN berdasar alamat yang diberikan FWN. Setibanya di rumah FWN, LE melihat FWN bersama istrinya. Mengetahui kedatangannya, FWN langsung lari dan pintu rumahnya langsung ditutup.
“Orangtuanya yang membukakan pintu, terus saya lihat dia di kamar dan kabur,”jelasnya.
Merasa dibohongi dan sakit hati, LE lalu balik lagi ke Hongkong. Namun seakan tak tahu malu, FWN kembali menghubungi LE.
“Saya coba dihubungi lagi sebenarnya saya males tapi bagaimana lagi biar ada bukti kalau saya ditipu, akhirnya saya balas juga chatnya,” ungkap LE.
Hingga akhirnya tahun 2021 LE kembali ke tanah air. Dirinya berniat untuk melaporkan penipuan yang dilakukan FWN ke Polisi. LE sempat mengancam FWN agar tidak melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib, atau keluarganya akan dihabisi.
“Saya berharap ada solusi setelah melaporkan ke Polisi ini,” pungkasnya.
Saat ini, LE melaporkan kasus yang menimpanya ke Kepolisian Resort Tulungagung. []