Pada April 2022, Kasus Aktif Harian di Indonesia Diprediksi Akan Dibawah Lima Ribu
JAKARTA – Berbagai upaya yang telah pemerintah Indonesia menangani dan mencegah pandemi covid-29 terus menghasilkan indikasi-indikasi yang dinamin.
Salah satu yang dihasilkan dan bisa dibaca dari indikasi tersebut adalah menurunnya kasus positif harian.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memprediksi jumlah penambahan kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia akan menurun hingga di bawah 5 ribu kasus per hari mulai April 2022 mendatang.
Hal itu disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi, Rabu (09/03/2022).
Ia menjelaskan, untuk saat ini jumlah kasus aktif Covid-19 juga terlihat melandai.
Kasus aktif merupakan jumlah warga terpapar Covid-19 yang tengah menjalani perawatan di fasilitas kesehatan maupun isolasi mandiri di rumah masing-masing.
“Kalau melihat rentang waktu penurunan kasus Omicron itu sekitar 40 hari, dan jika dihitung tren penurunan maka diperkirakan dalam 40 hari setelah puncak kasus maka kasus sekitar 5 ribu. Prediksinya di April sudah di angka 5 ribuan kasus Covid-19 per hari” kata Nadia, seperti dikutip CNNIndonesia.com.
Namun demikian, Nadia mengungkapkan dalam waktu dekat Indonesia masih berpotensi mengalami tren kenaikan kasus warga yang meninggal akibat terinfeksi Covid-19.
Berdasarkan data yang dihimpun dari laporan harian pemerintah, tercatat selama periode 23 Februari-1 Maret, jumlah kumulatif kasus kematian Covid-19 sebanyak 1.862 kasus. Sementara pada periode 2-8 Maret, kasus mingguan kematian meningkat menjadi 2.171 kasus atau naik 16.59 persen dalam sepekan.
Sementara untuk penambahan kasus Covid-19 memang mulai terlihat menurun. Selama periode 23 Februari-1 Maret, jumlah kasus Covid-19 mencapai 299.762 kasus. Namun sepekan setelahnya kasus mingguan turun menjadi 211.077 kasus.
“Karena kita tahu, biasanya puncak kasus kematian itu 10 hari dari pada puncak kasus konfirmasi harian yang positif. Jadi kemungkinan kita masih akan melihat tren terjadinya peningkatan kasus kematian,” ujar Nadia.
Di sisi lain, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat penambahan kasus varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau varian Omicron sejak pertama kali teridentifikasi di Indonesia 16 Desember 2021 lalu.
Berdasarkan data per 7 Maret 2022 yang baru diunggah melalui situs resmi pada Rabu (9/3/2022), kasus varian Omicron di Indonesia sudah mencapai 7.562 kasus. Bertambah sebanyak 2.257 kasus dibandingkan laporan data akhir Februari lalu.
Saat ini, varian Omicron juga telah menyebar di 29 provinsi setelah laporan sebelumnya hanya 23 provinsi. Enam provinsi tambahan yang mencatat kasus Omicron yakni Aceh, Sumatera Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara.
Sementara 5 provinsi yang tercatat belum mengidentifikasi varian baru tersebut antara lain Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Gorontalo, Maluku, dan Papua Barat. []