April 25, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Panas, Diduga Preman dan Gengster (Triad) Dikerahkan Untuk Menekan Peserta Aksi Masa di Hong Kong

2 min read

HONG KONG – Sekelompok orang tak dikenal berkaus putih bersenjatakan tongkat kayu dan besi dilaporkan menyerang massa pengunjuk rasa yang berpakaian hitam dan warga secara membabi-buta, di sebuah stasiun kereta bawah tanah Hong Kong dekat perbatasan dengan China. Diduga kuat mereka adalah preman dan anggota geng (Triad) yang dikerahkan untuk membuat gentar para pengunjuk rasa pro demokrasi.

Insiden itu terjadi pada Minggu (21/7) kemarin, di tengah gelombang aksi unjuk rasa yang sudah berlangsung selama enam pekan. Akibat penyerangan itu sekitar 40 orang mengalami luka-luka, termasuk seorang anggota parlemen dan beberapa wartawan.

Gerombolan tak dikenal itu kompak mengenakan masker sehingga wajah mereka tak dikenali. Mereka terlihat berkumpul di Stasiun Yuen Long sekitar pukul 22.30 waktu setempat dan menargetkan orang-orang yang berpakaian hitam.

Sejumlah video yang tersebar di media sosial menunjukkan sekelompok pria berkaus putih dan masker wajah mengejar orang-orang berbaju hitam sambil mengarahkan tongkat kayu ke arah mereka.

Massa tak dikenal itu diyakini hendak menyerang para pedemo gerakan anti-Rancangan Undang-Undang Ekstradisi yang baru menggelar protes di depan gedung Kantor Penghubung China, pusat kota Hong Kong.

Kaus warna hitam memang menjadi simbol para pedemo. Sementara itu, wilayah Yuen Long sendiri berbatasan langsung dengan Kota Shenzhen di selatan China yang jauh dari pusat kota Hong Kong.

Media lokal menyebut memang ada pihak-pihak yang sengaja mengerahkan anggota geng untuk menyerang para demonstran. Kelompok massa berbaju putih juga dilaporkan menyerang demonstran anti-pemerintah di sejumlah tempat lainnya.

Dikutip The Straits Times, anggota parlemen Lam Cheuk-ting, turut menjadi korban terluka dalam penyerangan itu.

Lam mengaku dia diserang oleh sekelompok pria berusia sekitar 20 sampai 60 tahun ketika tiba di stasiun. Ia geram lantaran tidak ada polisi di lokasi kejadian.

Lam juga memaparkan polisi tak kunjung datang setelah dia melaporkan kejadian itu sejak sejam sebelumnya.

Daerah Yuen Long, Distrik New Territories terkenal sebagai sarang preman dan bandit Hong Kong, atau biasa dikenal sebagai Triad. Peristiwa serupa juga terjadi pada unjuk rasa besar-besaran lima tahun lalu

Penyerangan ini berlangsung ketika aksi unjuk rasa di Hong Kong kembali memanas setelah para demonstran mencoret-coret Kantor Penghubung China pada Minggu akhir pekan kemarin.

Para demonstran menyerbu kantor pemerintah tersebut dan mencoret-coret tembok hingga melempar telur busuk serta cat hitam ke arah gedung.

Gelombang aksi unjuk rasa ini sudah terjadi selama enam pekan, yang mulanya untuk menolak pembahasan Rancangan Undang-Undang Ekstradisi. Meski pemimpin Hong Kong, Carrie Lam, mengklaim proses legislasi itu sudah berhenti, tetapi tidak ada bukti hal itu benar-benar dibatalkan.

Selain itu, tuntutan para pedemo juga meluas, mulai dari mendesak Carrie Lam mundur, meminta polisi membebaskan para aktivis, hingga mendorong otoritas mengusut dugaan kekerasan oleh aparat terhadap warga sipil selama protes berlangsung. []

 

Advertisement
Advertisement