Para Perempuan Indonesia Ini Menjadi Panutan Sepanjang Masa
Seorang perempuan bisa menjadi sosok pahlawan yang luar biasa. Bahkan atas jasa dan perjuang yang dilakukan, seorang perempuan bisa jadi panutan sepanjang masa. Di Indonesia sendiri ada beberapa sosok pahlawan perempuan yang namanya sudah terukir dengan tinta emas dalam sejarah.
Kali ini kita akan mengingat lagi lima sosok pahlawan perempuan Indonesia yang istimewa. Dari setiap sosok ini kita bisa mendapat semangat dan kembali diingatkan bahwa seorang perempuan bisa melakukan perubahan besar dengan perjuangan yang dilakukan sepenuh hati. Siapa saja mereka? Mari kita bahas satu per satu.
- R. A. Kartini
Perempuan yang lahir pada tanggal 21 April 1879 ini memiliki peran besar dalam menyerukan emansipasi perempuan. Seperti yang kita ketahui, perempuan pada masa Kartini masih dianggap tabu untuk berada di luar rumah bahkan untuk sekadar mendapatkan pendidikan. Memahami emansipasi sebagai kebebasan akan membuat kita lebih bijak. Emansipasi tidak hanya menyoal tentang tuntutan kita untuk dipandang sama dengan pria dalam berbagai aspek kehidupan. Ada yang lebih penting dari itu. Emansipasi adalah membebaskan, tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk orang lain.
- Dewi Sartika
Perempuan kelahiran 4 Desember 1884 ini juga dikenal sebagai perintis pendidikan bagi kaum perempuan. Dewi Sartika percaya dengan pendidikan, maka perempuan bisa menjadi apa saja. Menjadi perempuan hebat tidak perlu meninggalkan kodratnya sebagai ibu sekaligus istri. Beliau pun mendirikan Sakola Istri pada tahun 1904 yang kemudian berganti nama pada 1910 menjadi Sakola Kautamaan Istri, dan sekarang bernama Sekolah Dewi Sartika.
- Martha Christina Tiahahu
Dikenal sebagai gadis pemberani dan konsekuen terhadap cita-cita perjuangannya, Martha Christina Tiahahu terjun dalam medan pertempuran melawan tentara kolonial Belanda dalam perang Pattimura tahun 1817. Berperang melawan penjajah, Martha Christina Tiahahu menjadi sosok yang selalu jadi panutan bahwa perempuan pun bisa ikut berada di garis terdepan membela kebenaran.
- Cut Nyak Dhien
Sosok Cut Nyak Dhien dikenal memiliki idealisme yang tinggi. Pahlawan perempuan yang lahir tahun 1848 di Tanah Rencong ini menunjukkan apa itu hak perempuan, persamaan hak dan emansipasi dalam tindakan. Bersama Teuku Umar suaminya, Cut Nyak Dhien ikut berjuang melawan penjajah. Bahkan saat diasingkan, Cut Nya Dhien tetap memiliki keteguhan hati dengan taat beragama dan menolak semua pemberian Belanda.
- Maria Walanda Maramis
Meskipun terlahir dari keluarga sederhana dan mendapat diskriminasi karena terlahir sebagai perempuan, Maria Walanda Maramis justru berjuang untuk membebaskan kaumnya dari keterbelakangan pendidikan. Lahir 1 Desember 1872 di Kema, Sulawesi Utara, ia hanya menyelesaikan pendidikannya sampai tiga tahun di Sekolah Rakyat atau Sekolah Pribumi. Sosoknya dikenal berperan penting dalam pendirian PIKAT. PIKAT adalah cikal bakal sekolah kejuruan untuk perempuan.
Di setiap masa atau zaman, seorang perempuan akan dihadapkan pada tantangan yang berbeda-beda. Bila sosok pahlawan Indonesia dulu berjuang mendapatkan kemerdekaan, kini dengan kondisi kita yang lahir dan hidup di Indonesia yang sudah merdeka kita juga akan dihadapkan pada perjuangan yang lain. Perjuangan untuk berusaha melakukan yang terbaik demi memajukan negara kita tercinta. [Endah]