Pekerja Migran Menjadi Salah Satu Isu Menekan Angka Pengangguran
JAKARTA – Jumlah angkatan kerja serta jumlah pengangguran menjadi permasalahan yang selalu ditangani oleh setiap negara didunia ini. Termasuk Indonesia.
Berbagai upaya agar mereka yang diusia produktif hingga tua yang mencari kerja bisa mendapatkan pekerjaan selalu menjadi bagian penting dari Kementrian Ketenagakerjaan sepanjang waktu.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyampaikan soal empat isu utama yang menjadi tantangan sektor ketenagakerjaan dalam upaya menekan penangguran.
Menurutnya kompetensi menjadi hal yang mutlak dilakukan agar angkatan kerja bisa bersaing di pasar kerja.
Hal itu disampaikan Menaker saat melakukan kunjungan kerjanya ke Kabupaten Lombok Utara. Pada kesempatanya Ida menyebut beberapa isu ketenagakerjaan, seperti pengembangan kompetensi SDM, program penurunan angka pengangguran, Pekerja Migran Indonesia (PMI), serta kondisi hubungan industrial yang harmonis.
Terkait pelatihan peningkatan kualitas SDM di wilayah Lombok Utara, Ida mengatakan bahwa Pemerintah telah menyediakannya melalui Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Lombok Timur yang telah siap memfasilitasi.
Di mana ini bertujuan untuk dapat meningkatkan keterampilannya dibidang Pariwisata. Hal ini dikarenakan melihat potensi yang besar pariwisata yang dimiliki Kabupaten Lombok Utara.
“Kami sangat berharap dengan adanya BPVP Lombok Timur dapat memberikan manfaat bagi pengembangan SDM di wilayah Kabupaten Lombok Utara, tidak hanya selesai melatih, tetapi juga dapat menjembatani peserta pasca pelatihan ditempatkan baik di industri atau pun berwirausaha secara mandiri,” kata Menaker Ida pada pernyataan tertulisnya dikutip Senin (13/02/2023).
Kemudian untuk menekan angka pengangguran di Kabupaten Lombok Utara, Ida menjelaskan telah menandatangani MoU dengan Kementerian Desa ini terkait peningkatan kompetensi SDM dan peningkatan kewirausahaan desa.
Dia berharap momentum ini dapat meningkatkan kerja bersama dan kolaborasi dalam program – program yang dapat mendorong perluasan kesempatan kerja, mengurangi tingkat pengangguran, dan meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat untuk menciptakan kesejahteraan, khususnya di wilayah perdesaan.
“Saya yakin dengan pelatihan keterampilan masyarakat untuk ekonomi kreatif, jejaring pemasaran yang baik, dan dukungan teknologi untuk akses pasar digital yang lebih luas, maka produk produk yang dihasilkan masyarakat perdesaan dapat dikenal dan dikonsumsi oleh masyarakat yang lebih luas,” katanya.
Sedangkan terkait PMI, Ida menambahkan, Kabupaten Lombok Utara merupakan salah satu penyumbang terbesar pekerja migran ke negara penempatan.
Menaker berpesan kepada PMI untuk meningkatkan kompetensi terlebih dahulu sebelum berangkat keluar negeri.
Karena kompetensi tersebut merupakan bagian dari pelindungan pekerja di sana.
Terakhir, Ida menegaskan pentingnya menekankan hubungan industrial yang harmonis.
Salah satu tantangan terbesar di tengah kondisi hubungan industrial yang semakin dinamis saat ini adalah upaya mempertahankan jalinan kemitraan strategis antara dunia usaha dengan dunia perburuhan agar tetap terjalin secara harmonis dan dinamis.
“Untuk itu antara serikat pekerja/serikat buruh, pengusaha dan pemerintah diyakini mampu menjadi solusi dalam memperjuangkan kepentingan pekerja/buruh dan menciptakan keberlangsungan usaha,” pungkasnya. []