Pelajaran Penting Dalam Nasehat Rasulullah Kepada Abu Dhar
2 min readNasihat Rasulullah kadang penuh dengan kata kiasan yang sarat makna. Misal, ketika Rasulullah menasihati Abu Dzar Al-Ghifari. Abu Dazar merupakan salah seorang sahabat yang paling setia menemani Rasulullah dalam menyebarkan agama Islam.
Nasihat Rasulullah itu memuat empat hal yang harus diperhatikan ketika hidup di dunia, sekaligus jadi bekal di akhirat. Berikut pesan Kanjeng Nabi Muhammad SAW.
Pertama, wahai Abu Dzar, perbaharuilah kapalmu karena sesungguhnya lautan itu dalam.
Pesan pertama menunjukkan bahwa dalam hidup ini, amal ibadah harus terus diperbaiki. Pasalnya, ada saja hal-hal yang dapat mencederai dan merusak amal ibadah.
Kapal ibarat amal ibadah, apabila tak selalu diperbaiki maka akan rusak dan bisa tenggelam di lautan. Pada akhirnya tidak sampai pada tempat tujuan yang diimpikan.
Kedua, wahai Abu Dzar, perbanyaklah bekalmu, karena sesungguhnya perjalananmu sangatlah jauh.
Pesan kedua ini mengingatkan manusia akan perjalanannya yang panjang dan jauh. Dikatakan jauh karena setelah manusia hidup di dunia, akan ada kehidupan baru di akhirat.
Satu hari hidup di dunia bagaikan hidup seribu tahun di akhirat. Itulah sebabnya kenapa Rasulullah mengatakan bahwa perjalanan hidup manusia sangatlah jauh.
Ketiga, wahai Abu Dzar ringankanlah barang bawaanmu karena sesungguhnya rintangan dan cobaan yang akan engkau hadapi sangatlah berat.
Pesan ketiga ini menunjukkan betapa berat dan banyaknya ujian yang akan dihadapi manusia. Sehingga Rasulullah selalu menyuruh umatnya untuk meringankan barang bawaan di dunia berupa harta, jabatan dan tahta.
Karena, semua itu merupakan cobaan dan bawaan nan berat, yang seharusnya dianggap sebagai titipan bukan sebagai milik selamanya.
Keempat, wahai Abu Dzar, bekerjalah dengan ikhlas karena sesungguhnya Allah maha Mengetahui apa yang terbesit dalam pikiran dan hatimu.
Pesan yang keempat ini mengandung pesan bahwa keikhlasan adalah modal utama dalam bekerja. Tanpa keikhlasan semua apa yang dilakukan akan sia-sia belaka.
Karena Allah, Maha Mengetahui mana di antara hamba-hambanya yang beribadah dengan ikhlas; Atau pun mereka yang beramal hanya sekadar menggugurkan kewajiban. [Islamic.co]