April 25, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Pemerintah Akan Menambah Kuota Kredit untuk UMKM di Tahun 2023

2 min read

JAKARTA – Pascapandemi Covid-19 yang berlangsung sekitar dua tahun, pemerintah saat ini mulai memulihkan perekonomian, salah satunya melalui peningkatan penyaluran kredit perbankan ke Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Menurut Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah mengarahkan perbankan untuk memberikan penyaluran kredit bagi UMKM yang besarannya mencapai 30% dari total kredit yang diberikan perbankan kepada sektor dunia usaha secara umum.

“Jumlah total kredit UMKM dari perbankan ini sekitar Rp1.275 triliun, sedangkan total seluruh kredit perbankan sekitar Rp5.9811 triliun. Untuk saat ini terjadi kenaikan mencapai 21% dari tadinya hanya 19%,” ujar perempuan yang akrab disapa Srimul itu dalam pemaparannya di acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin 2022, Jumat (02/12/2022).

Pemerintah dalam mendukung penyaluran kredit tersebut juga memberikan subsidi suku bunga ke kredit usaha rakyat (KUR) yang dinaikkan dari semula hanya Rp20 triliun ini dan akan naik tahun depan menjadi Rp45 triliun.

Kemudahan pembiayaan UMKM, kata Srimul, sangat diperlukan karena selama pandemi Covid-19, UMKM menjadi salah satu sektor yang terpukul. Ini diperkuat oleh hasil survei beberapa lembaga seperti Asian Development Bank (ADB) dan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia dan hasilnya menunjukkan bahwa hanya 13% UMKM saja yang merasa lebih baik saat pandemi.

“Adanya pandemi membuat 13,5% UMKM mengalami penurunan permintaan dalam negeri, 4,2% mengalami penurunan permintaan dari luar negeri, lalu penundaan pengadaan barang dan jasa sebanyak 13%, disrupsi rantai pasok 20%, pembatalan kontrak 14%, dan UMKM yang terpaksa menutup usahanya sementara mencapai 48,6%,” tuturnya.

Selain tekanan hebat yang dirasakan saat pandemi, Srimul juga mengungkapkan, ternyata penyaluran kredit perbankan Indonesia ke sektor UMKM termasuk yang jumlahnya kecil di antara negara ASEAN lainnya.

“Indonesia ini kalau dibanding dengan negara-negara ASEAN, atau negara lain, pangsa kredit UMKM nya total di perbankan kita itu masih tergolong kecil. Jumlahnya sekitar 20%, sedangkan di negara-negara lain jumlahnya maksimum bisa mencapai 60%,” tuturnya.

Berdasarkan hal tersebut, pemerintah akhirnya berupaya untuk terus meningkatkan kemudahan pembiayaan bagi UMKM, agar perekonomian nasional bisa berjalan dan kembali pulih. []

Advertisement
Advertisement