Pengakuan Korban Keganasan Bandit Kaos Putih Saat Kerusuhan di Yuen Long MTR Station Terjadi
HONG KONG – Seorang koki yang terperangkap dalam serangan ganas di sebuah stasiun kereta bawah tanah di Hong Kong pada Minggu malam mencertiakan kengeriannya dipukuli oleh hampir 20 anggota Triad, yang membuatnya terluka parah.
Calvin So (23) sedang dalam perjalanan pulang kerja dari sebuah restoran di Yoho Mall, yang terhubung ke stasiun metro Yuen Long, sekitar jam 21.45 waktu setempat, ketika ia diserang oleh gerombolan pria berkaus putih.
Dia diserang dengan tongkat dan bambu oleh anggota triad. Padahal dia sudah meminta belas kasihan.
Dia mengatakan kepada media setempat bahwa dia dikejar dan dipukuli sekitar lima menit sebelum dia akhirnya bisa melarikan diri dari tempat kejadian dan meminta bantuan di sebuah toko terdekat.
Gambar-gambar luka So menunjukkan punggungnya terluka parah dengan kulit yang sobek dan garis-garis merah yang mengerikan di bahunya. Lengan dan kakinya memar dan bengkak karena pemukulan.
Dia menambahkan bahwa setelah jatuh dipukuli, dia disiram dengan alkohol dan cairan tak dikenal lainnya, menurut Harian Ming Pao via Daily Mail, Rabu (24/07/2019). Saat ini dia dirawat di Rumah Sakit Tuen Mun.
Kerusuhan di Hong Kong politik terjadi saat gerombolan pria mengamuk—sebagian besar mengenakan kaus putih dan membawa tongkat dan bambu—meneyrang massa pro-demokrasi.
Rekaman serangan beredar di media sosial menunjukkan orang-orang berteriak ketika para gangster memukuli kelompok-kelompok pengunjuk rasa, penumpang kereta dan jurnalis di stasiun kereta bawah tanah Yuen Long dan di dalam kereta, meninggalkan genangan darah di lantai.
Bahkan seorang wanita hamil terlihat dipukuli ke tanah dan pingsan.
Pihak berwenang rumah sakit mengatakan 45 orang terluka dalam serangan itu, dengan satu orang dalam kondisi kritis dan lima lainnya dengan luka serius.
Enam pria, beberapa memiliki kaitan dengan tiga serangkai, telah ditahan oleh polisi Hong Kong.
Pejabat senior polisi Chan Tin-chu mengatakan bahwa orang-orang, yang berusia antara 24 dan 54 tahun, telah ditahan karena terlibat dalam serangan itu.
Beberapa dari mereka adalah warga lokal, dan pekerjaan mereka adalah sopir penjaja hingga pekerja renovasi
“Beberapa dari mereka memiliki latar belakang Triad,” kata Chan. “Saya percaya bahwa lebih banyak [pelaku] akan segera ditahan. Polisi tidak akan memaafkan segala bentuk kekerasan.”
Sedangkan So menceritakan bahwa pelaku memang berniat melukai.
“Mereka memukuli semua orang,” kata So.
“Aku memberi tahu mereka bahwa aku hanya lewat. Saya bahkan tidak mengenakan warna hitam, merujuk warna yang sering dipakai oleh para pengunjuk rasa pro-demokrasi.
“Tetapi mereka mengabaikan saya dan terus memukuli saya,” katanya, menambahkan bahwa dia juga kehilangan telepon dan kacamatanya selama serangan itu.
“Mereka tidak mabuk. Mereka benar-benar bermaksud melukai orang,” ungkap So.
Massa pro-demokrasi menuntut pencabutan penuh rancangan undang-undang tersangka diekstradisi ke China Daratan untuk diadili, tempat pengadilan dikuasai oleh Partai Komunis. Mereka khawatir tindakan tersebut akan merusak independensi pengadilan di Hong Kong. []