Penyelidikan Insiden Kebakaran Tai Po Di Target Selesai Dalam Sembilan Bulan
1 min read
Chief Executive Hong Kong, John Lee (Foto Gov HK)
JAKARTA – Chief Executive Hong Kong, John Lee, pada Jumat (12/12/2025) mengatakan bahwa pemerintah akan berupaya menyelesaikan penyelidikan independen atas kebakaran yang menewaskan sedikitnya 160 orang dalam waktu sembilan bulan.
John Lee menyampaikan hal itu setelah kobaran api besar melalap tujuh menara apartemen di kompleks Wang Fuk Court, Distrik Tai Po, pada 26 November 2025.
Pemerintah telah membentuk komite independen untuk menyelidiki penyebab kebakaran dan menunjuk Hakim David Lok — ketua Electoral Affairs Commission (Komisi Urusan Pemilihan) yang mengawasi penyelenggaraan pemilu di Hong Kong — sebagai pimpinan komite.
“Mereka semua memiliki kepedulian dan kecintaan terhadap Hong Kong, dan berani mengambil tanggung jawab ini. Saya benar-benar berterima kasih kepada mereka,” kata Lee dalam konferensi pers.
Lee mengatakan komite tersebut harus meninjau apakah terdapat masalah sistemik dalam industri konstruksi, memeriksa potensi konflik kepentingan dan kolusi yang tidak semestinya, serta menentukan apakah terjadi praktik pengaturan penawaran (bid-rigging) ketika kontrak diberikan.
Warga marah karena kebakaran itu membutuhkan waktu hampir dua hari untuk dipadamkan. Otoritas menyatakan bahan bangunan berkualitas rendah yang digunakan dalam renovasi kompleks hunian tersebut menyebabkan api cepat membesar.
Lee menambahkan bahwa pemerintah akan bekerja sama dengan legislatif kota untuk mendorong reformasi institusional, menyusul seruan publik dan petisi yang menuntut akuntabilitas lebih besar serta pengawasan lebih ketat terhadap sektor konstruksi.
Dalam upaya meredakan kekecewaan masyarakat, pihak berwenang juga telah meluncurkan penyelidikan pidana dan korupsi terkait kebakaran itu. []
