Per Hari Ini, Karantina Asrama Haji Mayoritas Diisi PMI dari Singapura dan Malaysia
SURABAYA – Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang mudik dari luar negeri melalui Bandara Juanda Sidoarjo, setelah dilakukan penawaran pilihan karantina mandiri atau fasilitas pemerintah, lebih memilih melakukan karantina di tempat penampungan yang disediakan oleh pemerintah.
Dari informasi yang dihimpun menunjukkan mayoritas PMI informal dan non prosedural lebih memilih untuk dilakukan karantina yang disiapkan oleh pemerintah, karena gratis termasuk pemeriksaan tes swab bahkan bantuan tranportasi dari pemerintah daerah asal.
Sedangkan PMI yang bekerja di sektor formal mereka lebih memilih karantina mandiri di hotel yang sudah bekerja sama dengan Satgas Covid19, tentu karantina mandiri ini lebih privasi namun berbiaya cukup besar nominal jutaan dengan fasilitas hotel.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur sendiri telah menyiapkan Asrama Haji Surabaya sebagai tempat karantina bagi PMI, dengan prosedur PMI yang datang di Asrama Haji langsung didata dan dilakukan pemeriksaan tes swab selanjutnya diasramakan sambil menunggu hasil tes swab, setelah ada hasil pemeriksaan, PMI positif Covid19 maka langsung dirujuk ke RS rujukan Covid19 dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah asal PMI, pun demikian yang negatif untuk proses kepulangan ke daerah asal.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelayanan dan Perlindungan Tenaga Kerja Disnakertrans.Jawa Timur, Budi Rahardjo membenarkan hal tersebut, dijelaskan sesuai dengan prosedur seluruh WNI yang tiba di Bandara Juanda Sidoarjo dari luar negeri maka dilakukan pemeriksaan tes swab dan karantina baik mandiri maupun fasilitas pemerintah, WNI yang baru datang tersebut meliputi berbagai macam profesi ada pejabat, pelajar-mahasiswa, pengusaha, backpacker dan lain-lain yang kembali ke Indonesia.
PMI termasuk yang dilakukan pemeriksaan tes swab dan karantina juga, PMI ini termasuk yang formal atau yang bekerja di sektor informal, baik yang prosedural atau non prosedural, mereka semua khusus PMI menjadi tanggung jawab pemerintah untuk mendampingi para pahlawan devisa negara tersebut.
PMI prosedural ini yang bekerja di Singapura, Hongkong, Thailand sedangkan yang non prosedural lebih banyak yang bekerja di Malaysia.
“Memang benar WNI yang tiba di Bandara Juanda Sidoarjo tersebut mayoritas hampir 90% adalah pekerja migran yang datang dari luar negeri baik formal maupun informal juga prosedural atau non prosedural, sesuai peraturan semua menjalani pemeriksaan tes swab dan karantina sebelum kembali ke daerah asal, bagi PMI yang informal lebih memilih karantina fasilitas pemerintah seperti di Asrama Haji Surabaya tersebut” terangnya, Jumat (28/05/2021) sore melalui saluran whatsapp. []