Perbedaan Bani Israil dan Yahudi – Definisi, Asal Usul dan Perkembangannya
JAKARTA – Pada zaman perkembangan agama islam, terdapat kaum masyarakat yaitu Bani Israil dan Yahudi. Oleh sebab itu terdapat perbedaan antara kaum Bani Israil dan Yahudi. Perbedaan – perbedaan inilah yang terkadang mengakibatkan beberapa orang mendapat berita membingungkan. Maka dari itu, berikut dibawah ini perbedaan Bani Israil dan Yahudi.
Definisi Bani Israil dan Yahudi
Bani Israil
Yaitu anak – anak Nabi Yaqub a.s. yang juga dikenal dengan nama Israel. Bani artinya keturunan, sementara pengikut nabi musa dan nabi Isa juga sama – sama memiliki nama pengikut Bani Israil. Allah berfirman,
“Semua makanan itu halal bagi Bani Israil, kecuali makanan yang diharamkan oleh Israil (Ya’qub a.s.) atas dirinya dirinya sendiri sebelum taurat diturunkan. Katakanlah (Muhammad), “Bawalah Taurat itu, lalu bacalah jika kamu orang – orang yang benar” (QS Ali Imran [3]: 93)
Yahudi
Yahudi adalah orang – orang yang mengakui diri menjadi pengikut Nabi Musa dan menolak beriman kepada risalah setelah Nabi Musa. Istilah “orang yahudi “ dan cara penggunaannya pun hanya diketahui melalui sumber – sumber agama, khususnya dari beberapa kitab perjanjian lama dan perjanjian baru.
Asal Usul Bani Israil dan Yahudi
Bani Israil
Ayah Nabi Yusuf adalah Nabi Yaqub dan kadang disebut juga sebagai Israil. Oleh karena itu, keturunannya kemudian disebut sebagai Bani Israil atau keturunan Bani Israil. Kedua belas anak Yakub inilah yang kemudian hari berkembang menjadi dua belas suku Bani Israil. Pada saat Nabi Musa lahir, Bani Israel telah berkembang menjadi ribuan orang kaum. Sementara pada zaman ini kaum Yahudi di Mesir seringkali memiliki derajat rendah dan dipekerjakan sebagai budak di negeri pyramid.
Pada masa Nabi Musa, Allah telah menurunkan atau mewahyukan kitab taurat untuk bani Israil. Kitab Taurat ini diberikan kepada Nabi Musa dengan tujuan sebagai berikut :
– Meyakinkan Bani Israil tentang keberadaan dan Keesaan Allah SWT
– Menyerukan Bani Israil agar hanya menyembah kepada Allah SWT
– Mengajarkan berbuat baik kepada bapak ibu
– Melarang berlaku kasar, curang dan dusta
– Melarang memiliki barang dengan jalan tidak halal
Yahudi
Pada awalnya kaum yahudi bermukim di negara Mesir dan itu bermula pada Zaman Nabi Yusuf. Asal Mula kaum yahudi dimulai pada Masa kekuasaan Raja Fir’aun, ahli nujum istana meramalkan bahwa kelas takhta Mesir akan digulingkan oleh anak keturunan Bani Israil. Mendengar ramalan ini Firaun kemudian memerintahkan pembunuhan secara besar – besaran kepada bayi yang baru lahir, yang berasal dari kalangan bangsa Yahudi.
Mendengar kabar tersebut maka untuk melindungi Nabi Musa, maka ibunya menghanyutkan Musa kecil ke Sungai Nil. Musa akhirnya tumbuh menjadi seorang pemuda yang cakap dan bijaksana. Pada saat bersamaan ia mendengar desas – desus bahwa sebenarnya ia berasal dari keturunan yahudi.
Kisah mengenai Nabi Musa itulah yang bisa kita jumpai dalam Al Qur’an atau perjanjian Lama (kadang disebut juga sebagai Taurat atau Torah) Alkitab. Nabi Musa seringkali dianggap sebagai Nabinya kaum Yahudi Karena dialah yang memimpin perjalanan panjang kaum Yahudi keluar dari Mesir menuju Tanah Perjanjian Kanaan (peristiwa ini sering disebut dengan istilah Exodus).
Perkembangan Bani Israil dan Yahudi
Bani Israil
Bani Israil pada perkembangannya merupakan orang – orang yang beriman kepada Allah. Bani Israil sendiri menolak jika dipanggil dengan sebutan Yahudi karena kata Yahud memiliki makna yang tidak disukai oleh antar bangsa – bangsa di muka bumi ini. Mereka yahud adalah generasi keturunan dari golongan pembangkang dan sombong, yang hanya mementingkan diri mereka sendiri dan amat sangat fanatik.
Diantara Bani Israil terdapatkelompok – kelompok yang beriman dan menerima kepada risalah Nabi Musa. Merekamenerima dan melakukan perintah Allah swt yang disampaikan melalui Nabi Musaa.s. Bagi mereka adalah kasih saying Allah swt baik di dunia maupun akhirat.
Yahudi
Kaum yahudi sesungguhnya setelah kisah Nabi Musa tersebut itu telah terpisah dani Bani Israil karena kekafiran mereka pada zaman Bani Israil. Oleh karena itu, sebenarnya keutamaan – keutamaan yang dimiliki oleh Bani Israil pada zaman itu tidak ada sedikitpun yang merupakan keutamaan – keutamaan milik orang – orang Yahudi.
Dan oleh sebab itu, sesungguhnya penyebutan nama Bani Israil untuk kaum Yahudi, pada hakikatnya berarti telah memberi dan menyematkan keutamaan – keutamaan miliki Bani Israil untuk mereka, serta menutupi kejekan dan keburukan yang melekat pada diri mereka. Maka hilanglah perbedaan antara Bani Israil dan Bani Yahudi, yang mana mereka telah dimurkai oleh Allah dan telah dicap (divonis) Allah dengan kerendahan dan kehinaan.
Sebagai kesimpulannya, bahwa kata “Yahudi” adalah bentuk isim alam (penamaan yang mengacu pada objek tertentu) bagi siapa saja yang tidak beriman kepada ajaran Nabi Musa. Karena itulah, mereka (bani Israil) menjadi sangat muak terhadap penamaan diri atau kaum mereka dengan sebutan orang – orang Yahudi.
Dalam perbedaan Bani Israil dan Yahudi, adapun di antara sifat – sifat buruk dari kaum yahudi yang paling menonjol adalah tamah dan serakah, sangat cinta (gila) harta, kejam dan bengis (hati mereka keras), dan tidak seksama dalam memperhatikan kebersihan (sanitasi) badan, tempat tinggal dan pakaian mereka.
Ayat Al qur’an mengenai Bani Israil dan Yahudi
Bani Israil
Dan kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Isra’il) dengan Isa putra Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat Dan kami telah memberikannya kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya ( ada) petunjuk dan cahaya (yang memerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang – orang bertakwa. (QS. Al-Maidah ayat 46)
Dan sesungguhnya telah kami berikan kepada Bani Isra’il Al kitab, kekuasaan dan kenabian dan Kami berikan kepada mereka rezeki-rezeki yang baik dan Kami lebihkan mereka atas bangsa-bangsa pada masanya (Qs al-Jatsiyah ayat 16)
Yahudi
Dan kamu akan melihat kebayakan dari mereka (orang-orang yahudi) bersegera membuat dosa, permusuhan dan memakan yang haram. Sesungguhnya amat buruk apa yang mereka telah kerjakan itu. Mengapa orang-orang alim mereka, pendeta pendeta mereka tidak melarang mereka mengucapkan perkataan bohong dan memakan haram ? sesungguhnya amat buruk apa yang telah mereka kerjakan itu (QS. Al Maidah ayat 62-63)
“Orang-orang Yahudi berkata,: Tangan Allah terbelenggu” Sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakana itu. (Tidak demikian), tetapi kedua tangan Allah terbuka. Dia menafkahkan sebagaiman dia kehendaki (QS Al-Maidah :64)
Kesimpulan dari perbedaan Bani Israil dan Yahudi adalah, Bani Israil ialah kaum yang beriman kepada Allah sementara kaum yahudi adalah kaum yang tidak mengakui dan menjalankan perintah Allah. Sehingga Allah menurunkan beberapa ayat terkat dua kaum tersebut. Semoga bermanfaat. []
Sumber Islamic Base