Perguruan Tinggi Diharapkan Melahirkan SDM Berkompetensi Tinggi untuk Menjadi PMI

JAKARTA – Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mendorong Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta membentuk Migrant Center sebagai pusat pelatihan terpadu untuk menyiapkan mahasiswa menghadapi peluang kerja di luar negeri.
Hal itu disampaikan Karding saat menjadi pembicara pada acara penerimaan mahasiswa baru UPN Veteran Jakarta, Senin (11/8/2025).
“Migrant Center ini menjadi pusat pelatihan yang terintegrasi. Di dalamnya ada pelatihan bahasa, informasi pekerjaan, keterampilan, sertifikasi, hingga pengetahuan negara tujuan,” ujarnya.
Menteri Karding menjelaskan, bekerja di luar negeri memberikan banyak manfaat positif, mulai dari transfer of knowledge, transfer of skills, perluasan jejaring internasional, hingga pembentukan mental yang tangguh.
“Setelah pulang, mereka bisa menjadi mentor dan berkontribusi membangun bangsa,” katanya.
Selain Migrant Center, Menteri Karding juga mengusulkan pembentukan ‘Kelas Migran’ di kampus, yang fokus pada penguasaan bahasa asing, pengetahuan negara tujuan, dan penyesuaian kurikulum dengan kebutuhan pasar kerja luar negeri.
“Misalnya, kampus bisa menyiapkan program untuk negara-negara prioritas seperti Jerman atau Jepang,” ungkapnya.
Ia menegaskan, kolaborasi antara perguruan tinggi dengan Kementerian P2MI akan menciptakan ekosistem yang mampu melahirkan sumber daya manusia unggul, berkualitas, dan siap bersaing di kancah global.
Program yang disebutnya sebagai Migrant Center dan Kelas Migran ini akan menjadi bagian dari upaya membangun ekosistem penempatan yang lebih aman dan terencana bagi calon pekerja migran Indonesia.
Selain itu, program kelas migran ini juga sejalan dengan gagasan Sekolah Rakyat Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya pendidikan praktis dan berbasis minat sebagai fondasi peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) nasional. []