November 21, 2025

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Permintaan PMI ke Turkiye Melonjak, Sektor Apa Saja ? Bagaimana Syaratnya ?

2 min read

JAKARTA – Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI), Christina Aryani berdialog bersama beberapa Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) untuk membahas persiapan dan strategi penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Turkiye, Kamis (20/11/2025).

Pertemuan yang berlangsung di Kantor Kementerian P2MI itu dihadiri P3MI yang mewakili kerja sama dengan enam agensi di Turkiye dengan total job order terverifikasi sebanyak 10.925 orang.

Dalam arahannya, Wamen Christina menekankan P3MI untuk memastikan calon pekerja migran memahami secara jelas durasi kontrak kerja yang bersifat musiman (seasonal) atau maksimal delapan bulan, terlepas dari durasi visa yang berlaku hingga satu tahun. Ia juga mengingatkan seluruh pekerja migran yang telah mendapatkan persetujuan job order wajib tiba di Turkiye sebelum April 2026, mengingat musim kerja sektor pariwisata berlangsung dari April hingga November.

“Penempatan musiman ke Turkiye ini harus dipastikan berjalan tepat waktu dan sesuai ketentuan. Pekerja migran kita harus memahami betul kontrak, hak, dan kewajibannya sebelum berangkat,” tegas Christina.

Berdasarkan data Kementerian Tenaga Kerja dan Jaminan Sosial Turkiye, Indonesia merupakan negara penyumbang pekerja asing terbesar ke-7 dengan 8.930 izin kerja baru pada 2024, atau naik 59,26 persen dibanding tahun sebelumnya.

Data KBRI Ankara juga mencatat hingga 25 Oktober 2025 telah menerima 30.870 demand letter. Adapun 16.415 telah disetujui sementara 14.455 lainnya sedang diverifikasi dan ditargetkan rampung pada November 2025. Permintaan terbesar berasal dari sektor pariwisata dan perhotelan, dengan profesi waiters, kitchen helper, house keeping, spa therapist, cook, hingga general hotel worker serta sektor agrikultur.

“Pemerintah ingin memastikan peluang besar ini diikuti dengan kesiapan kompetensi dan perlindungan menyeluruh bagi Pekerja Migran Indonesia. Permintaan kerja dari Turkiye meningkat, dan ini peluang besar. Namun setiap penempatan harus memastikan pekerja kita paham kontrak, kompetensinya tepat, dan keberangkatannya sesuai jadwal. Itu yang akan terus kita kawal bersama,” pungkas Christina. []

Advertisement
Advertisement

Leave a Reply