Pilihan Bidang Pekerjaan untuk PMI dengan Skema Penempatan G to G Bakal Diperluas
JAKARTA – Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) bakal membuka peluang kerja baru berupa sektor pertanian, hospitality dan logistik dalam skema Government to Government (G to G) di Korea Selatan (Korsel).
Kepala BP2MI, Benny Rhamdani mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan komunikasi dengan Human Resources Development (HRD) Korsel terkait dengan tiga sektor tersebut.
“Kita tengah negosiasi dengan pihak Korea agar bisa menambah sektor baru yaitu pertanian, logistik dan hospitality,” kata Benny kepada wartawan usai melepas 431 Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Korsel, di hotel El Royal, Jakarta, Senin (12/02/2024).
Wakil Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) itu mengatakan, pihaknya telah mengundang HRD Korsel. Hal tersebut bagian dari upaya BP2MI untuk menyakinkan mereka bahwa pemerintah Indonesia benar-benar menghormati PMI.
“Tadi hadir perwakilan HRDK perwakilan dari Korea yang ada di Indonesia mereka menyaksikan langsung bagaimana Indonesia memberikan perlakuan hormat kepada calon PMI,” ujarnya
“Mudah-mudahan perlakuan hormat negara ini menjadi penguat dalam negosiasi kita dengan Korea agar bisa menambah sektor pekerjaan lain,” sambungnya.
Benny mengatakan, pihaknya terus mendorong kepada HRD Korea agar secepatnya membuka sektor baru dalam program G to G. Sebab, minat orang Indonesia bekerja ke Korea sangat tinggi.
“Kita sering membicarakannya baik saat kita rapat kerja atau berkunjung ke Korea dan kemarin dalam forum evaluasi penemuan PMI 2023, kita dorong penambahan kuota yang sudah berjalan yaitu perikanan dan manufaktur dan penambahan sektor baru itu,” ucapnya.
Oleh karena itu, Benny Rhamdani mengajak kepada seluruh putra-putri bangsa Indonesia untuk menyiapkan keterampilan jika ingin bekerja di luar negeri di sektor pertanian.
“Termasuk Taiwan juga akan ada sektor pertanian, ini tinggal kita ya bagaimana memanfaatkan peluang-peluang kerja baru ini, kira harus menyiapkan sumber daya manusia yang memang benar-benar ahli di bidangnya, insyaallah bakal dimulai tahun 2024 ini,” terangnya.
Benny menyebut, sejuah ini ada ribuan Pekerja Migran Indonesia untuk sektor manufaktur dan fishing yang sudah diberangkatkan ke Korsel melalui program G to G.
“Korea Selatan merupakan negara idola pilihan bagi Pekerja Migran Indonesia, yang artinya animo masyarakat untuk bekerja di Korea Selatan sangat besar,” ungkapnya.
Benny juga menyebut di tahun 2023, pendaftar skema G to G ke Korea Selatan sekitar 35 ribu pendaftar, dengan jumlah pahlawan devisa yang diberangkatkan di tahun tersebut sebanyak hampir 13 ribu.
Sementara di tahun-tahun sebelumnya, pendaftar tidak lebih dari 20 ribu tiap tahunnya, dan penempatan hanya mencapai angka tujuh ribu.
“Jadi tahun 2023 adalah suatu pencapaian di mana animo masyarakat semakin besar. Dengan tingginya animo minat anak-anak muda Indonesia ini, memang harus ditambah kuota atau sektor untuk skema G to G,” tutup Benny. []