Platform Digital Diajak untuk Mendukung UMKM di Tanah Air
JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menekominfo) Johnny G. Plate menyatakan, dukungan pemerintah kepada platform digital dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sudah dilakukan dengan pembangunan infrastruktur digital. Menurutnya, pembangunan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi atau infrastruktur digital di seluruh pelosok Indonesia merupakan upaya untuk menjembatani kesenjangan digital.
“Pemerintah (memberikan fasilitasi) untuk platform digital yang mendukung UMKM Indonesia. Bahkan, dengan pembangunan infrastruktur telekomunikasi, technology company global maupun platform digital yang ada di Indonesia bisa melakukan bisnis yang baik,” ujar Johnny dalam keterangannyan, Rabu (25/05/2022).
Dia menjelaskan keberadaan infratruktur digital bisa dimanfaatkan dari sisi hilir terutama bagi pelaku UMKM dalam mengembangkan bisnis. Oleh karena itu, pemerintah membangun infrastruktur digital berupa jaringan backbone fiber optic, jaringan middle-mile seperti microwave link, fiber link, dan satelit serta base transceiver station (BTS).
“Apa yang telah saya lakukan sebagai menteri adalah menggelar infrastruktur TIK di seluruh negeri melalui jaringan telekomunikasi serta menyediakan High Throughput Satellite dengan kapasitas 300 gigabit per detik yang akan diluncurkan ke orbit tahun depan untuk mendukung kebutuhan digital Indonesia. Kami juga telah membangun setengah juta base transceiver station,” kata Johnny.
Menteri Johnny mengharapkan upaya itu akan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
“Dengan melakukan itu, saya berharap hilir TIK yakni ekonomi digital akan tumbuh seperti yang dilakukan perusahan rintisan Grab sekarang dan yang lainnya,” ucapnya.
Menurut dia, saat ini program pembangunan infrastruktur digital sedang berlangsung dan dilakukan secara multiyear karena ketersediaan dana dan kondisi geografis Indonesia yang tersebar ribuan pulau dengan jarak, serta waktu tempuh beragam.
“Dengan transportasi dan sarana logistik yang sangat terbatas di wilayah archipelago, sehingga kita harapkan pembangunan infrastruktur berjalan dengan baik. Pemerintah membangun infrastruktur TIK di seluruh negeri untuk menutup kesenjangan digital,” tuturnya.
Johnny menegaskan kembali dukungan kepada platform digital dan pelaku UMKM untuk mengambil bagian dalam pengembangan ekonomi digital. Saat ini, kata dia, valuasi ekonomi digital Indonesia setara dengan proporsi 40% ekonomi digital kawasan Asia Tenggara.
“Tahun lalu adalah USD17 miliar dan diproyeksikan mencapai dua kali lipat mencapai USD146 miliar pada tahun 2025. Dan bisa mencapai USD315 miliar pada tahun 2030. Dimana Grab dan platform digital lain menjalankan bisnis mereka,” ujarnya.
Guna mewujudkan proyeksi itu, Johnny mengajak platform digital untuk mendukung pelibatan pelaku UMKM dalam pengembangan ekonomi digital.
“Pastikan untuk mendukung produk UMKM Indonesia dan melakukan substitusi impor,” ucap dia. []