April 26, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

PMI Asal Lampung Dipulangkan Dalam Kondisi Lidah Terpotong Dan Tulang Leher Patah

2 min read

LAMPUNG – Pergi bekerja ke luar negeri menjadi PMI, tentu diiringi dengan harapan untuk mengubah nasih lantaran merasa sulit jika melakukannya dari dalam negeri. Harapan akan perubahan hidup yang lebih baik, peningkatn kesejahteraan dan ekonomi menghiasi langkah dan menjadi mimpi setiap PMI. Namun tak jarang, mimpi tinggallah mimpi, harapan tinggallah harapan, saat kekerasan, penganiayaan hingga perdagangan orang dalam sekejab merubah segalanya.

Seperti yang dialami seorang PMI asal Dusun Kertasari RT02 RW 02 Pekon Sinar Baru Timur Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu Lampung ini. Zulfa Nur Chintia namanya. Usianya baru 24 tahun.Sebagai janda dengan satu anak, Zulfa serius ingin mengantarkan anaknya agar bisa meraih masa depan gemilang, ingin memberikan anaknya kehidupan yang serba berkecukupan. Dan niatnya tersebut dia wujudkan dengan mencoba peruntungan menjadi pekerja migran sejak tahun 2015.

Zulfa mendaftarkan diri ke PPTKIS PT Mitrakarya Sarananusa yang berkantor di Sukarame Bandar Lampung. Tak lama kemudian, Zulfa pun terbang ke Malaysia setelah mendapatkan job sebagai pekerja rumah tangga.

Harapan Zulfa hancur seketika, saat sesampainya di Malaysia, Zulfa justru mendapatkan perlakuan keji dari majikannya. Terutama majikan perempuannya.

Diberitakan Kata Lampung, Sejumlah bekas luka di sekujur tubuh wanita malang ini, diduga bekas pukulan benda tumpul dan benda tajam yang dilakukan sang Majikan saat bekerja di Malaysia. Atas kejadian itu Zulfa mengalami trauma yang mendalam dan gangguan psikis, dari wajahnya terlihat sangat ketakutan.

“Dia sering dipukuli majikan perempun dengan besi, beberapa jari tangannya patah, dan dua buah giginya dicabut paksa menggunakan tang. Di punggung, di kepala, di kaki ada bekas pukulan. Yang paling parah dibagian leher hingga anakku itu tidak bisa menengok,” tutur Indun, Ibunda Zulfa, Kamis (26/7) saat ditemui dikediamannya.

Zulfa bercerita kisah yang dialaminya. Ia tidak mengetahui sebab Ia disiksa oleh majikannya.

“Selama tiga tahun saya mendapat siksaan dari bos saya tanpa penyebab yang jelas. Mau menghubungi keluaga saya tidak dikasih pegang HP. Saya mau dipulangkan pun tidak dikasih tahu. Saya dibuang di Bandara Palembang dan saya pulang sendiri naik Travel sampai Pringsewu. Pasport dan surat-surat semuanya tidak ada yang dikasihkan ke saya,” ungkap Zulfa sambil menangis.

Zulfa tiba di Kampung halamannya, Pekon Sinar Baru Timur,  Kecamatan Sukoharjo, Pringsewu pada hari Rabu (25/7) sekitar pukul 01.00 WIB dini hari. Ia diantar warga dari Terminal Pringsewu.

Kedatangan Zulfa disambut dengan isak tangis keluarga. Para kerabat dekat dan warga setempat berdatangan untuk melihat keadaan Zulfa.

“Saya tidak menyangka anak saya jadi seperti ini, dulu waktu berangkat baik-baik saja dan badan anak saya bagus sekarang jadi rusak. Seluruh badannya penuh bekas luka, dan lehernya tidak bisa menengok ke kiri maupun kekanan,” ungkap Uztad Kartim, Ayahanda Zulfa.

Selanjutnya, pihak keluarga berniat melaporkan kejadian yang dialami Zulfa ke Pihak Pemerintah dalam hal ini Badan Nasional Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesi (BNP2TKI) agar pihak PJTKI yang memberangkatkan Zulfa Ke Malaysia bertanggungjawab. Terlebih kepada majikan yang di Malaysia atas perbuatannya yang tidak berperikemanusiaan agar mendapat hukuman yang setimpal.[Asa]

Advertisement
Advertisement