PMI Didorong untuk Memanfaatkan Program KUR
1 min read
JAKARTA – Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin meresmikan Pasim Go Migrant Center di Sukabumi dan mempersilakan calon pekerja migran mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai dukungan pembiayaan. Ia menyebut pinjaman hingga Rp100 juta dengan bunga enam persen tersedia bagi mereka yang berangkat secara mandiri atau melalui pemerintah daerah.
“Ini untuk membantu pekerja migran yang tidak punya kemampuan biaya supaya bisa tetap berangkat,” ujarnya, Minggu (23/11/2025). Pengembalian KUR dapat dicicil dari pendapatan setelah bekerja di negara tujuan.
Mukhtarudin menegaskan pagu KUR 2025 sebesar Rp210 miliar dan baru tersalurkan Rp64 miliar sehingga ruang penyaluran masih besar. Ia juga menyampaikan hasil pemetaan menunjukkan 290 ribu lowongan luar negeri tersedia dengan pelamar baru sekitar 20 persen.
Wamen P2MI Christina Aryani menerima Direksi Bank Artha Graha untuk membahas kolaborasi penyaluran KUR pekerja migran. Christina mengatakan bank itu memiliki rekam jejak panjang menyalurkan KUR namun sempat terhenti akibat pandemi COVID-19.
Bank Artha Graha pernah menyalurkan pembiayaan pekerja migran di Hong Kong dan Taiwan. Wamen menyebut plafon KUR 2026 mencapai Rp208 miliar.
Dengan porsi penyaluran Artha Graha Rp25 miliar, Bank Sinarmas Rp25 miliar, BJB Rp45 miliar, dan Bank Jakarta Rp100 miliar. Pertemuan tersebut membahas kesiapan teknis serta administrasi sebelum penyaluran KUR diaktifkan kembali. []
