PMI Segeralah Pulang, Bangun Desa
2 min readHONG KONG – Pekerja migran Indonesia (PMI) diimbau membekali diri dengan berbagai ketrampilan saat bekerja di Hong Kong, kemudian segera pulang ke kampung halaman, untuk membangun desa masing-masing. Sebab, saat ini banyak desa mati di Indonesia karena penduduknya berbondong-bondong menjadi pekerja migran ke luar negeri.
Pesan itu disampaikan oleh Iroh Baroroh, Konsul Tenaga Kerja Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong yang telah mengakhiri masa tugasnya di Negeri Beton pada 4 Juli 2017 lalu. “Pesan saya untuk teman-teman (PMI): jangan lupa pulang, bangun negara, bangun desa, bangun kampung, karena negara kita kosong, tak ada anak muda yang menggiatkan pembangunan di tingkat desa,” ujarnya.
Pesan itu diungkapkan Iroh, terutama untuk PMI yang masih berusia produktif, serta memiliki banyak pengalaman selama di Hong Kong lewat kegiatan berorganisasi dan berkelompok. “Mudah-mudahan bisa menggerakkan dan membangun kelompok-kelompok produktif di desa,” kata Iroh.
“Jangan lama-lama di sini (Hong Kong). Makanya, harus ada perencanaan yang baik,” ujar Iroh.
Menurut Iroh, banyak desa mati di Indonesia. Sebab, penduduk perempuannya keluar negeri dan bekerja, sedangkan yang pria terbiasa dimanjakan uang kiriman dari luar negeri. Di saat yang sama, anak-anak mudanya berkeliaran tidak jelas, tak ada yang mengarahkan.
“Untuk itu jangan lupa pulang setelah punya kapasitas (kemampuan). Manfaatkan waktu di Hong Kong untuk menggali kertrampilan dan pengetahuan sebanyak-banyaknya. Karena Pemerintah Hong Kong memfasiltasi PMI secara gratis dengan ketrampilan-ketrampilan modern sebagai bekal (pulang ke kampung halaman),” ujarnya.
Saat ini, tim Kementerian Tenaga Kerja RI sedang mencoba “menghidupkan” desa-desa pengirim PMI dan menjadikannya desa produktif. Iroh bersyukur, selama hampir 3 tahun bertugas di Hong Kong ia membangun jaringan dan menyerap wawasan yang diperlukan untuk dapat berkontribusi di program pemberdayaan desa-desa PMI yang diberi nama “Desa Migran Produktif”.
Termasuk, membangun jaringan dengan PMI yang sudah pulang dari Hong Kong. “Desa Migran Produktif, bisa kami jalankan di beberapa tempat, berkat teman-teman yang sudah pulang dari sini, saya hubungkan dengan kawan di Jakarta,” ujar Iroh. [razak]