December 22, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

PMI yang Mudik ke Madiun Harus Siap Jalani Dobel Karantina

2 min read

MADIUN – Seperti halnya daerah-daerah lain, Madiun sebagai salah satu kantong pekerja migran juga bersiap menyambut kedatangan pekerja migran yang mudik lebaran.

Sampai dengan kemarin (30/04/2021), telah ada dua orang pekerja migran Indonesia (PMI) asal kota Madiun yang telah mudik.

Jalan panjang harus dilalui dua pekerja migran Indonesia (PMI) asal Kota Madiun untuk bisa berkumpul keluarga di tengah masa pandemik COVID-19. Mereka harus menjalani karantina dan tes swab secara berjenjang.

Pertama di negara tempat kerjanya, yakni Singapura dan Taiwan. Kemudian, di Asrama Haji, Sukolilo, Surabaya dan yang terakhir di daerah asalnya, Kota Madiun. Kami bawa ke Asrama Haji setelah penjemputan di Surabaya, kata Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disnakerkukm) Kota Madiun, Agung Mursidi, Jumat (30/4/2021).

Di tempat itu, dua perempuan PMI dari Kelurahan Nambangan Kidul dan Manisrejo kembali menjalani karantina selama tiga hingga lima hari. Setelah menjalani tes swab dan hasilnya dinyatakan negatif, maka baru diperbolehkan pulang ke rumahnya masing-masing.

Mekanisme itu diterapkan untuk mencegah peningkatan kasus COVID-19. Ini juga menjadi prosedur tetap bagi setiap PMI yang pulang ketika wabah masih berlangsung. “Maka, kami selalu berkordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Timur untuk meng-update ada atau tidaknya PMI asal Kota Madiun yang akan mudik,” katanya.

Ketika ada PMI asal suatu kota/kabupaten pulang, maka petugas dari organisasi perangkat daerah terkait melakukan penjemputan. Ini seperti yang dilakukan Disnakerkukm Kota Madiun kepada Martha Shinthhia Dewi dan Inna Susiana, Jumat siang.

“Sesuai hasil rapat koordinasi, maka akan dilakukan penjemputan. Sampai saat ini, baru dua PMI asal Kota Madiun yang pulang dan kami akan terus memantau saat menjelang Lebaran,” ujar Agung.

Sementara itu, Martha Shinthhia, salah seorang PMI asal Kota Madiun memilih pulang karena kontrak kerjanya di Taiwan sudah habis .Ia menyadari bahwa perjalanan pulang bakal lebih lama lantaran harus menjalani karantina dan tes swab.

Namun, pulang kampung merupakan pilihannya ketika kontrak kerja telah habis masa berlakunya. “Sampai di sini (Asrama Haji Kota Madiun) sudah empat hari. Belum lagi, isolasi yang dijalani di sini,” ungkap perempuan berusia 25 tahun ini. []

Sumber IDN Times Community

Advertisement
Advertisement