April 25, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

PRT Asing yang “Bergerombol” di Wanchai Diprotes Warga

2 min read

HONG KONG – Beberapa waktu belakangan, pemerintah Hong Kong gencar menertibkan toko-toko di pinggiran jalan yang etalase dagangan mereka keluar sampai memakan bahu trotoar.

Hal tersebut dimaksudkan agar para pengguna jalan baik pejalan kaki maupun pengguna kendaraan bisa lewat dengan aman dan nyaman.

Disamping itu, tujuan lain dari penertiban tersebut adalah demi keteraturan sebuah tata kota yang selama ini telah di rancang.

Dibalik peristiwa tersebut, ternyata memicu protes warga Hong Kong yang mengeluhkan keberadaan PRT asing di kawasan Cross Street Wanchai yang setiap hari libur selalu membuat kawasan tersebut sulit untuk dilalui.

Mengutip pemberitaan Oriental Group, warga tersebut mengaku sudah berkali-kali protes melalui saluran telpon ke aparat, namun hingga saat ini protesnya belum berbalas dan situasi di lokasi yang dimaksud masih tetap sama seperti biasanya.

Warga yang kemudian menulis surat pembaca ke Oriental Group tersebut menuturkan, di lokasi cross street setiap hari libur dijumpai banyak PRT asing yang memadati kawasan tersebut hingga membuat warga lokal tidak bisa lagi lewat.

Bahkan, truk pengumpul sampah juga tidak bisa masuk untuk memungut sampah yang dikumpulkan di titik pengumpulan yang terletak di kawasan tersebut.

Tak hanya dengan tertutupnya jalan, Mis Liang, salah satu waqrga yang tinggal di kawasan itu mengaku merasa sangat terganggu dengan suara bising yang bersumber dari kerumunan PRT asing yang beberapa diantara mereka memutar musik, berjoget, bernyanyi, bercanda dengan teman-teman sesama PRT asing, hingga hiruk pikuk aktifitas pengepakan barang yang akan dipickup oleh armada sebuah ekpedisi.

Liang menambahkan, selama tiga tahun semenjak dirinya tinggal di kawasan tersebut, dia mengetahui beberapa agen ekspedisi tujuan negara asal PRT asing justru mangkal secara rutin di tempat tersebut untuk melakukan jasa pengumpulan barang.

Liang mengaku miris melihat kenyataan tersebut. Dia membayangkan, bagaimana halnya jika ada kendaraan darurat seperti ambulan atau mobil pemadam kebakaran hendak melewati jalur itu jika kerumunan PRT asing di tempat tersebut menutup akses jalan.

Dikonfirmasi oleh Oriental, Departemen Pangan dan Kebersihan Hong Kong mengaku telah melakukan langkah untuk mengantisipasi dan menangani keadaan tersebut. []

Advertisement
Advertisement