April 20, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Ribuan Siswa di 171 SMA dan SMK di Jawa Timur Dikerahkan Untuk Membuat Hand Sanitizer

2 min read

SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus melakukan upaya dan menempuh berbagai cara guna mencegah dan mengendalikan wabah virus corona.

Salah satu upaya dan terobosan yang dilakukan adalah dengan menggerakkan seluruh siswa di 171 SMA dan SMK di Jawa Timur untuk membuat Hand Sanitizer.

Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indarparawansa hari ini (30/03/2020) di Gedung Grahadi Surabayqa.

Selanjutnya, hasil produksi SMA/SMK itu kemudian didistribusi secara luas ke masyarakat Jawa Timur oleh Pemerintah Provinsi.

“Meskipun dibuat massal, komposisi dan cara pembuatannya tetap sesuai standar industri sehingga mutu dan kualitasnya terjamin,” kata Khofifah.

Produk hand sanitizer bikinan anak-anak SMA/SMK ini menggunakan bahan alkohol food grade demi keamanan dan mencegah potensi keracunan.

Pengerahan siswa SMA/SMK ini, kata dia, mengingat tingginya permintaan masyarakat atas hand sanitizer di tengah pandemi Covid-19.

Di pasaran, barang ini memang sudah langka dan kalau pun ada, harganya sangat mahal. Khofifah bilang, apa yang dilakukan siswa ini sewajarnya perlu diapresiasi.

“Ada 79 SMA double track dan 92 SMK dengan kompetensi farmasi dan kimia industri. Selain hand sanitizer, mereka juga membuat sabun antiseptik. Semuanya untuk memerangi Covid-19,” tuturnya.

Sebelum Pemprov Jatim mengerahkan mereka, Khofifah Indar Parawansa mengklaim, para siswa SMA/SMK itu melakukan pembuatan perlengkapan pelindung dari Covid-19 sendiri-sendiri.

“Nah kami coba untuk mengorganisir melalui Dinas Pendidikan supaya kapasitas produksi dan kualitasnya bisa meningkat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Pemprov Jatim, menurut Wahid Wahyudi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, akan mensupport penuh kebutuhan bahan baku alkohol dan lain sebaginya.

“Sumber dananya dari dana BOS, BPOPP, dan CSR. Mereka yang membuat produk ini sudah dipandu guru yang kompeten,” kata Wahid. []

Advertisement
Advertisement