April 26, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Romantis, Terpisah 70 Tahun, Pasangan Ini Ketulusan Menikah Diusia 94 Tahun

3 min read
Pasangan Nenek Xu Guizhen dan Kakek Cao Zhenwei menikah diusia 94 tahun setelah terpisah selama 70 tahun (Foto China Daily)

Pasangan Nenek Xu Guizhen dan Kakek Cao Zhenwei menikah diusia 94 tahun setelah terpisah selama 70 tahun (Foto China Daily)

HONG KONG –  Tak kan lari gunung dikejar, hilang kabut tampaklah dia, jika sudah jodoh tidak kemana. Peribahasa tersebut rupanya bukan sekedar kata-kata, namun juga terjadi pada sebuah peristiwa romantika pasangan yang sempat terpisah selama 70 tahun dan akhirnya mereka menikah diusia 94 tahun setelah bertemu.

Hal tersebut dialami dan dilakoni oleh pasangan Nenek  Xu Guizhen dan Kakek Cao Zhenwei yang telah terpisah selama tujuh dekade kemudian bertemu dan bersama mengikat janji setia sebagai suami istri.

Dua insan yang sama-sama lahir pada tahun 1926 ini, telah saling mengenal sejak usia 16 tahun.

Setelah hampir 70 tahun berpisah, mereka bersatu kembali. Dua tahun lalu, saat sama-sama berusia 94 tahun, Xu dan Cao menikah.

Kisah mereka, termasuk kisah hidup di panti jompo, viral. Menyentuh hati banyak netizen China.

Ayah Xu dan Cao adalah teman karib. Mereka kerja bareng menjalankan bisnis studio foto di Weihai, Provinsi Shandong.

Tahun 1937, di masa perang melawan Jepang, mereka pindah ke Shanghai. Xu dan Cao yang kala itu masih muda belia, bertemu untuk pertama kalinya di studio foto di Shanghai.

Ayah Xu sangat menyukai Cao. Dia berharap, pemuda itu akan menikahi putrinya. Tapi sayang, saat itu Cao sudah bertunangan.

Xu dan Cao lalu menjalani kehidupan terpisah. Menempuh jalan hidupnya sendiri. Dengan keluarga masing-masing.

Selanjutnya, Cao bekerja di studio foto, bersama adik laki-laki Xu.

Sementara Xu, memutuskan kembali ke Shanghai, setelah menikah. Tapi, tak lama. Karena faktanya, Xu terus berpindah-pindah.

“Ketika saya menerima telepon, saya tahu itu adalah Cao. Saya langsung mengenali suaranya. Saya berencana menemuinya di kereta bawah tanah. Tapi, saya khawatir tidak mengenalinya. Karena saya tidak melihatnya selama bertahun-tahun,” kenang Xu.

“Tapi Cao sangat pintar. Dia pergi ke komite lingkungan, dan meminta mereka memanggil saya. Ketika saya berjalan keluar, saya pun melihatnya,” imbuhnya.

Keduanya lalu makan malam bersama, sambil merajut kenangan masa lalu. Setelah itu, hubungan Xu dan Cao terjalin intens via telepon.

Tak lama kemudian, Xu dan Cao memutuskan untuk menghabiskan sisa hidup, dalam ikatan pernikahan pada September 2020.

“Meski tak bertemu selama hampir 70 tahun, kami merasa sangat akrab satu sama lain. Kami kesepian, dan ingin mencari pasangan. Ini adalah takdir, yang tidak terduga,” kata Cao.

Setelah menikah pada September 2020, mereka pindah ke Fortune Care Shanghai Kangtai Nursing Home. Xu dan Cao pun berbagi kamar seluas 30 meter persegi.

“Panti jompo mengatur dekorasi pernikahan untuk menyambut kami,” kata Xu.

Keputusan tinggal di panti jompo ini diambil Xu, karena putrinya khawatir dia hidup sendirian.

Setelah Xu memberi tahu rencana pindah ke panti jompo, Cao serta merta ikut.

“Panti jompo juga memberikan permen untuk merayakan pernikahan untuk kami. Ini adalah rumah kami sekarang. Kami tidak ingin mengganggu anak-anak. Kita bisa saling menjaga,” tambahnya.

Kehidupan Xu dan Cao di panti jompo terbilang berkualitas. Mereka bangun jam 6 pagi, dan langsung sarapan.

Dua jam setelahnya, mereka menonton TV atau melakukan taiji. Setelah itu, Xu dan Cao berlatih persendian dan jari. Atau menyanyikan lagu selama 1 jam sebelum makan siang, dan kemudian beristirahat.

Setelah melakoni beberapa kegiatan di sore hari, mereka makan malam pada pukul 16.30. Lalu, bersiap tidur.

“Kami bergaul dengan sangat baik. Setelah tinggal di sini selama lebih dari dua tahun, kami sudah terbiasa dan beradaptasi dengan lingkungan,” papar Xu.

Saat cuaca bagus, Xu dan Cao melakukan taiji atau berjalan-jalan. Kadang, nonton TV.

“Di panti jompo, kami seperti satu keluarga besar,” cetus Xu.

Cao telah menjadi fotografer sepanjang hidupnya, dan pensiun pada usia 80. Dia memiliki empat anak. Dua sudah meninggal. Dua lainnya, sering datang mengunjungi mereka di panti jompo.

Sementara Xu, pernah bekerja di pabrik tekstil selama 30 tahun. Dia memiliki empat putri dan dua putra. Cucu tertuanya, sekarang sudah kuliah.

“Anak-anak kami sangat mendukung pernikahan ini. Menurut mereka, itu adalah hal yang baik,” kata Cao.

Anggota staf panti jompo Zhan Yu, yang merawat pasangan lansia itu, mengaku sangat tersentuh, ketika melihat Xu dan Cao berjalan bergandengan tangan.

“Cinta kami tidak seperti cinta anak muda. Kami tidak pernah mengatakan ‘aku mencintaimu’. Tetapi ketika kami bersama, kami saling menjaga,” ungkap Xu. []

Sumber China Daily

Advertisement
Advertisement