April 19, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Rugi Dilewatkan, Selain Pahalanya Sepanjang Melangkah dalam Keseharian, Berhubungan Badan Dalam Islam Juga Membawa 14 Manfaat dan Keutamaan Berikut Ini

6 min read

JAKARTA – Bagi sepasang suami istri sebagai bagian dari keutamaan menikah dalam islam, hubungan suami istri tidak hanya memberikan kesenangan, kebahagiaan, dan meningkatkan keharmonisan rumah tangga saja, namun juga mulia dan berpahala sebab dilakukan dalam kondisi halal. Nah sobat, bagi yang sudah menikah, terkadang berhubungan suami istri terhalang oleh beragam hal, misalnya bagi yang bekerjanya berjauhan dan tidak bertemu setiap hari, bagi yang sangat sibuk, misalnya pasangan yang sama sama bekerja seperti ayat tentang lelah bekerja dari pagi hingga malam atau sibk mengurus anak yang masih kecil dan di malam hari tubuh serasa sangat lelah serta tidak terfikirkan dan berkurang hasrat untuk melakukan hubungan suami istri, mungkin hal itu menjadi ujian untuk tetap meningkatkan kasih sayang antara keduanya, tentunya hubungan suami istri harus tetap dijadwalkan untuk dilakukan ya sobat,

sebab bisa menjadi perekat rumah tangga atau kunci rumah tangga bahagia dan menjadi hak bagi keduanya, yakni suami dan istri, nah sobat, agar lebih bahagia dan bersemangat ketika melakukan hubungan suami istri bagi yang sudah menikah, berikut 15 Pahala Berhubungan Suami Istri Menurut Islam, semoga menjadi motivasi untuk terus dekat dengan pasangan ya sobat, berikut selengkapnya.

 

  1. Dinilai Sebagai Sedekah

“Hubungan badan antara kalian (dengan isteri atau hamba sahaya kalian) adalah sedekah. Para sahabat lantas ada yang bertanya pada Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Wahai Rasulullah, apakah dengan kami mendatangi istri kami dengan syahwat itu mendapatkan pahala?’ Beliau menjawab, ‘Bukankah jika kalian bersetubuh pada yang haram, kalian mendapatkan dosa. Oleh karenanya jika kalian bersetubuh pada yang halal, tentu kalian akan mendapatkan pahala.” keluarga bahagia menurut islam didapat jika saling menyayangi sesuai hadist tersebut.

 

  1. Membersihkan Jiwa

‘Uqail Al-Hambil berkata tentang hukum suami tidak memberi nafkah batin pada istri, “Ketika aku terkunci (mentok) pada suatu permasalahan (ilmu), maka aku panggil istriku untuk berhubungan badan. Ketika aku selesai, maka aku ambil kertas dan aku tuangkan ilmu padanya (mulai menulis)”, karena jima’ dapat membersihkan fikiran dan menguatkan pemahaman.”

 

  1. Mendapat Pahala Sepanjang Melangkah dalam Keseharian

“Barangsiapa (yang menggauli istrinya) sehingga mewajibkan mandi pada hari Jum’at kemudian diapun mandi, lalu bangun pagi dan berangkat (ke masjid) pagi-pagi, dia berjalan dan tidak berkendara, kemudian duduk dekat imam dan mendengarkan khutbah dengan seksama tanpa sendau gurau, niscaya ia mendapat pahala amal dari setiap langkahnya selama setahun, balasan puasa dan shalat malam harinya.” (HR. Tirmidzi, An-Nasa’i, Ibnu Majah dan Ahmad)

 

  1. Memenuhi Hak Suami Istri

Dari Hushain bin Mihshan, bahwasanya saudara perempuan dari bapaknya (yaitu bibinya) pernah mendatangi Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam karena ada suatu keperluan. Setelah ia menyelesaikan keperluannya, Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepadanya, “Apakah engkau telah bersuami?” Ia menjawab, “Sudah.” Beliau bertanya lagi, “Bagaimana sikapmu kepada suamimu?” Ia menjawab, “Aku tidak pernah mengurangi (haknya) kecuali yang aku tidak mampu mengerjakannya.”  Maka,

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Perhatikanlah bagaimana hubunganmu dengannya karena suamimu (merupakan) Surgamu dan Nerakamu.” Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Demi Allah, yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, seorang wanita tidak akan bisa menunaikan hak Allah sebelum ia menunaikan hak suaminya. Andaikan suami meminta dirinya padahal ia sedang berada di atas punggung unta, maka ia (isteri) tetap tidak boleh menolak.”

 

  1. Jalan ke Surga

” Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.” (Q. S. An Nisa: 114)

 

  1. Pahala Seperti Qurban

Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa mandi di hari Jum’at seperti mandi janabah, kemudian datang di waktu yang pertama, ia seperti berkurban seekor unta. Barangsiapa yang datang di waktu yang kedua, maka ia seperti berkurban seekor sapi. Barangsiapa yang datang di waktu yang ketiga, ia seperti berkurban seekor kambing gibas. Barangsiapa yang datang di waktu yang keempat, ia seperti berkurban seekor ayam.

 

  1. Didoakan Malaikat

Dan barangsiapa yang datang di waktu yang kelima, maka ia seperti berkurban sebutir telur. Apabila imam telah keluar (dan memulai khutbah), malaikat hadir dan ikut mendengarkan dzikir (khutbah).” (HR. Bukhari no. 881 Muslim no. 850).

 

  1. Jauh dari Laknat

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika seorang pria mengajak istrinya ke ranjang, lantas si istri enggan memenuhinya, maka malaikat akan melaknatnya hingga waktu Shubuh” (HR. Bukhari no. 5193 dan Muslim no. 1436).

 

  1. Membahagiakan Diri dan Hati

“Sesungguhnya wanita datang dalam rupa setan, dan pergi dalam rupa setan. Jika seorang di antara kalian melihat seorang wanita yang menakjubkan (tanpa sengaja), maka hendaknya ia mendatangi (bersetubuh dengan) istrinya, karena hal itu akan menolak sesuatu (berupa syahwat) yang terdapat pada dirinya” (HR. Muslim no. 1403)

 

  1. Membuat Hati Sejuk

Telah dijadikan kesenangan bagiku dari kehidupan dunia; istri, wewangian, dan dijadikannya penyejuk mata hatiku di dalam shalat. Hr. Ahmad, al-Nasa`iy, al-Thabarani, al-Bayhaqi.

 

  1. Pahala Kasih Sayang

 

Telah menceritakan kepadaku Bapakku bahwa dia melaksanakan haji wada’ bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau bertahmid dan memuji Allah, beliau memberi pengingatan dan nasehat. Beliau menuturkan cerita dalam haditsnya, lantas bersabda:

“Ketahuilah, berbuat baiklah terhadap wanita, karena mereka adalah tawanan kalian. Kalian tidak berhak atas mereka lebih dari itu, kecuali jika mereka melakukan perbuatan keji yang nyata. Jika mereka melakukannya, jauhilah mereka di tempat tidur dan pukullah mereka dengan pukulan yang tidak menyakitkan. Jika kemudian mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya.

Ketahuilah; kalian memiliki hak atas istri kalian dan istri kalian memiliki hak atas kalian. Hak kalian atas istri kalian ialah dia tidak boleh memasukkan orang yang kalian benci ke tempat tidur kalian. Tidak boleh memasukan seseorang yang kalian benci ke dalam rumah kalian. Ketahuilah; hak istri kalian atas kalian ialah kalian berbuat baik kepada mereka dalam (memberikan) pakaian dan makanan (kepada) mereka.” (H.R. At-Tirmidzi)

 

  1. Menjadi Pasangan Terbaik

Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Rasulullah shallallau ‘alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah (suami) yang paling baik terhadap keluarganya dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku.” (HR. At Tirmidzi).

 

  1. Pahala Mengalir Sepanjang Waktu

Pahala terus mengalir ya sobat bagi suami istri yang berhubungan badan, sebab hubungan bada memberi kebahagiaan dan dari kebahagiaan yang diberikan tersebut akan membuat pahala terus mengalir untuk keduanya sehingga kasih sayang antar sesama selalu meningkat dan jauh dari permasalahan.

 

  1. Mencegah Keburukan

Dengan melakukan hubungan suami istri tentu akan menjauhkan dari keburukan ya sobat, yakni menjauhkan dari maksiat baik itu zina mata zina hati dsb sebab apa yang diinginkan telah dipenuhi oleh pasangannya atau suami dan istrinya sehingga ia tak butuh hal lain dari luar untuk bahagia, cukup dengan istri atau suaminya saja.

 

  1. Jauh dari Maksiat

“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu,

dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.” (Q. S. Al Baqarah: 187)

Nah sobat, demikian yang dapat disampaikan penulis, semoga menjadi wawasan berkualitas dan menjadi motivasi untuk sobat terus meningkatkan kedekatan dan kasih sayang dengan suami istri sehingga dapat menjadikan hal tersebut sebagai jalan pahala dan dapat mencegah maksiat.

Bagi sobat yang belum menikah, sebagai informasi saja ya sobat, kelak ketika sobat telah menikah dapat melakukannya dengan niat ibadah dan memenuhi hak pasangan, tentunya semua keutamaan tersebut dan pahala yang teah penulis sebutkan sesuai dalil hanya berlaku bagi pasangan yang halal, bagi yang belum halal, maka bernilai zina dan dosa besar. Sebab itu jangan sekali kali melanggar sesuatu yang jelas menjadi larangan ya sobat, sebab hidup di dunia hanya sementara. Oke sobat, sampai jumpa di artikel berikutnya ya, Terima kasih. []

Sumber Islamic Base

 

Advertisement
Advertisement