April 26, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Saat Pria Negara Tetangga Dianggap Lebih Hijau

2 min read

KEDIRI – Seorang mantan pekerja migran Indonesia bernama Linda asal Papar Kediri berpandangan, menikah dengan pria dari negara asing akan bisa memperbaiki keturunan sehingga anak yang dihasilkan secara fisik lebih mancung hidungnya, lebih ganteng/cantik penampilannya dan lebih wouw pusturnya.

Linda berpandangan, bibit dari negara tetanggaa lebih hijau dibanding dengan bibit lokal di Papar kampung halamannya. Keyakinan Linda pun terwujud, usai menikah dibawah tangan dengan seorang pria Bangladesh yang di bawanya pulang dari Hong Kong, Linda hamil kemudian melahirkan anak berlensa mata coklat, berhidung mancung dan berparas tampan.

Namun siapa sangka, suaminya pun overstay di sini dan tak memiliki pekerjaan. Sehingga tak memiliki biaya untuk urus perpanjangan izin tinggalnya. Akhirnya, suaminya pun diciduk pihak Imigrasi Kediri dan menjadi tahanan. Tak peduli WNA maupun warga negara Indonesia (WNI), bila sama-sama melanggar aturan. Ya tetap kena hukuman.

Jika sudah begini, keyakinan Linda akan lebih hijaunya rumput negara tetangga ternyata ada yang kurang. Untuk bisa tetap menikmati hijaunya rumput pria dari negara tetangga, Linda menyadari harus menyiapkan kocek yang dalam.

Percaya saja, Tuhan adalah Maha Seadil-adilnya. Pun dengan pembagian jatah rezeki pada setiap ciptaan-Nya. Rezeki yang tak melulu soal uang, soal materi, soal jabatan. Melainkan juga prestasi, profesi, hingga pasangan.

Rezeki pun membuat sebagian orang capek dengan sendirinya. Bagaimana tidak capek, kita saja sering lupa bersyukur. Merasa kurang terus dan kerap membanding-bandingkan dengan rezeki orang lain. Padahal yang Tuhan kasih pasti mampu mencukupi kebutuhan kita. Tergantung kita saja, mau bersyukur atau mau kufur. Rezeki kita ya ibarat rumput.

Masing-masing dari kita memiliki rumputnya sendiri. Tak perlu khawatir, walau tak sehijau rumput tetangga. Mungkin rumput kita lebih subur, atau lebih mudah diatur, bahkan tidak tumbuh dengan liar. Sabar dan syukuri sajar rumput kita.[]

Advertisement
Advertisement