Sambut Lebaran, Tol Pandaan-Malang Diresmikan
MALANG – Tiga seksi ruas tol Pandaan-Malang, Jawa Timur, siap dipakai untuk mudik Idulfitri 2019. Senin (13/5/2019), di depan Gerbang Tol Singosari, Kabupaten Malang, Presiden Joko “Jokowi” Widodo meresmikan pengoperasian tol yang membentang sepanjang 30,6 kilometer (km) ini.
Tol bakal digratiskan selama periode mudik berlangsung. “Tadi saya bisik-bisik kepada pemiliknya jalan tol, Bu Menteri BUMN, jangan sampai bayar dulu, sampai Lebaran. Sudah dijawab bisa. Masak yang minta Presiden enggak diberi,” tuturnya.
Perjalanan dari Pandaan menuju Singosari nontol biasanya ditempuh dalam jangka waktu 45 hingga 60 menit. Dengan beroperasinya tol ini, diharapkan jarak tempuh bisa dipangkas hingga 20 sampai 30 menit perjalanan.
Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani dalam rilis yang diterima redaksi menambahkan, jika perjalanan dimulai dari Surabaya, maka waktu tempuh menuju Malang dengan tol ini bisa mencapai 1-1,5 jam dari sebelumnya 4-5 jam.
Di luar peruntukan bagi arus mudik Idulfitri, pembangunan jalan tol yang secara keseluruhan terdiri atas lima seksi ini diharapkan dapat memperlancar arus mobilitas barang, orang, dan jasa sehingga dapat membantu perekonomian Kota Malang.
Selain itu, tol dengan biaya investasi mencapai Rp5,97 triliun ini juga memperpendek jarak tempuh bagi sejumlah tujuan wisata di Malang seperti, Jawa Timur Park 1,2, dan 3, maupun pendakian Gunung Arjuno, Lawu, Kawi, dan Bromo.
Perincian ruas jalan tol terdiri dari seksi 1 sepanjang 15,4 km dan menghubungkan Pandaan dan Purwodadi, seksi 2 sepanjang 8,05 km menghubungkan Purwodadi dengan Lawang, dan seksi 3 sepanjang 7,1 km menghubungkan Lawang dan Singosari.
Adapun pembangunan seksi 4 dan 5 ruas tersebut bakal dikebut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Jika rampung, maka ruas Singosari bakal terhubung dengan Pakis dan Malang. Sehingga total panjang kelima ruas tersebut menjadi 38,4 km.
Ruas Tol Pandaan-Malang dikelola oleh PT Jasamarga Pandaan Malang (JPM) yang sahamnya dimiliki Jasa Marga sebesar 60 persen, PT Pembangunan Perumahan (Persero) sebesar 35 persen, dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) sebesar 5 persen.
Persiapkan akses darat dan laut
Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengestimasikan sebanyak 7,12 juta warga bakal masuk dan keluar dari provinsi paling timur Pulau Jawa tersebut.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut, dari jumlah tersebut, sekitar 3,4 juta di antaranya bakal mudik menggunakan kendaraan darat.
Selain mempersiapkan akses jalan darat, Khofifah bakal menambah transmisi utama pengisian bahan bakar minyak (BBM) di Tuban dan Surabaya.
“Akan ada 6 titik sub-transmisi yang menyiapkan pengisian BBM. Kemudian ada 174 gardu mobile dari PLN, jadi semua hal kita antisipasi,” kata Khofifah.
Penunjang kesehatan selama periode mudik dan arus balik bakal dioptimalkan. Setidaknya akan ada 134 layanan kesehatan kerja sama pemerintah daerah dengan Palang Merah Indonesia (PMI).
Di samping itu, Kementerian Perhubungan juga akan mengoperasikan bantuan tiga kapal perintis untuk transportasi penyeberangan dari dan menuju Surabaya dan Kepulauan Madura.
Hal ini sebagai bentuk mitigasi masalah penyeberangan dari Sumenep menuju Surabaya yang sempat terjadi pada musim Lebaran tahun lalu.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, dari tiga angkutan perintis yang akan menjadi alat transportasi, dua di antaranya bisa langsung digunakan.
“Agar waktunya jangan mepet-mepet,bisa H-2, H-3, kalau bisa sebagian pulang lebih awal dan operator bisa memberikan insentif kepada mereka,” kata Budi, mengutip detikcom. []