April 27, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Sayat Leher Sopir Taksi, Pembunuh Berbahaya Belum Tertangkap Polisi

2 min read
Kolase foto barang bukti taksi berdarah insert terduga pelaku penyayatan (Foto The Standart Hong Kong)

Kolase foto barang bukti taksi berdarah insert terduga pelaku penyayatan (Foto The Standart Hong Kong)

HONG KONG – Seorang sopir taksi di Hong Kong berusia 48 tahun harus kehilangan nyawanya tanpa mengetahui apa kesalahannya. Saat pengemudi taksi tersebut tengah membawa seorang penumpang dan sedang melintas di kawasan Queen’s Road West kemarin (12/10/2021) sekira pukul 05:00 pagi, seorang penumpang yang diketahui merupakan orang asing tiba-tiba menyayat leher pengemudi hingga mengakibatkan luka-luka.

Peristiwa tersebut terungkap, saat seorang pejalan kaki yang menyaksikan yang melintas di kawasan tersebut melihat seseorang keluar dari taksi terus melarikan diri. Orang tersebut merupakan penumpang berjenis kelamin pria.

Tak lama berselang, sopir taksi keluar dari arah pintu kemudi. Dalam kondisi berlumuran darah, sopir taksi tersebut berusaha mengejar pria yang meninggalkan taksinya.

Namun tak lama berselang, sopir taksi tersebut jatuh tak sadarkan diri lantaran mengalami luka yang cukup parah.

Melihat peristiwa tersebut, pejalan kaki langsung melaporkan apa yang dia lihat ke Polisi.

Saat Polisi sampai di TKP, pria pelaku penikaman telah melarikan diri ke arah Mui Fong Street.

Pelaku sempat singgah i toilet umum untuk membuang barang bukti yaitu masker bernoda darah dan kain handuk.

Pencarian terus dilakukan, anjing pelacak mengendus jejak. Berdasarkan petunjuk yang diberikan anjing pelacak, Polisi menggeledah sebuah Hotel tak jauh dari TKP.

Di atap hotel tersebut, Polisi menemukan sebuah tas ransel, masker berlumuran darah, serta sebilan pisau belati sepanjang 25 cm.

Temuan tersebut diduga kuat sebagai alat untuk melakukan kekerasan terhadap korban. Identifikasi DNA pada darah yang tercecer dengan darah korban pun dilakukan.

Polisi menduga, pisau tersebut yang digunakan untuk menyayat leher korban.

Korban mengalami luka sayatan sepanjang 7 cm dan sedalam 2 cm hingga mengakibatkan kehabisan darah dan nyawanya tidak tertolong.

Korban telah lebih dari 10 tahun bekerja menjadi sopir taksi. Korban merupakan tulang punggung dari seorang istri serta tiga orang anak yang masing-masing berusia 9, 13 dan 18 tahun.

Putri sulung korban yang berusia 18 tahun dikabarkan baru saja masuk ke sebuah perguruan tinggi di Hong Kong.

Dalam keterangan persnya, Polisi menyatakan, pelaku pembunuhan merupakan orang yang sangat membahayakan keselamatan banyak orang. Dugaan kuat, pelaku mengidap penyimpangan mental dan memiliki sederet cacatan kekerasan sebelumnya.

Ciri-ciri pelaku sebagaimana diumumkan oleh Polisi diperkirakan berusia 30-35 tahun, memiliki tinggi badan 181 cm berkulit putih dan diduga merupakan warga asing.

Saat melakukan penyayatan, pelaku mengenakan T-shirt hitam, celana pendek gelap dan bersepatu gelap.[]

Advertisement
Advertisement