Screening Terhadap PMI yang Pulang Meniru Cara China dan Korea
JAKARTA – Covid-19 memang mengalami mutasi seiring dengan keadaan di lingkungan tersebut. Akibatnya, banyak virus yang semakin berbahaya bahkan bisa lebih kuat dari vaksin yang sudah diberikan.
Berbagai mutasi varian virus corona berbahaya yang menyebar di Indonesia, disebutkan bukan dari penyebaran lokal namun timbul dari luar negeri, seperti India, Afrika Selatan, Brazil, Amerika dan Inggris.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan, jika dibandingkan dengan warga negara asing, kedatangan dari luar negeri ke Indonesia jumlahnya lebih banyak dari warga negara Indonesia yakni pekerja migran asal Indonesia.
“WNI, pegawai migran asal Indonesia yang ternyata di negara asalnya tidak semua divaksin. Mungkin mereka juga tempat tesnya, mungkin bukan tempat tes yang baik,” ujar Menkes Budi, dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR, dikutip dari akun chanel Youtube DPR RI, Rabu (15/09/2021).
Setelah menjalani tes entry yang diterapkan pemerintah Indonesia di berbagai pintu-pintu masuk. Sebagian besar pekerja migran Indonesia dari luar negeri tersebut, menunjukkan hasil tes positif Covid-19. Hal ini membuat Kemenkes bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri RI, untuk melakukan kurasi laboratorium tempat pemeriksaan tes swab PCR.
“Bekerja sama dengan Kemenlu dan sekarang lagi mendekati seluruh negara-negara yang banyak pekerja migran asal Indonesia untuk melakukan pemilihan lab mana yang boleh kita pakai untuk tes PCR bagi pekerja migran Indonesia yang ingin datang ke Indonesia,” jelas Menkes Budi.
Mengkurasi mana saja laboratorium tempat pemeriksaan tes swab PCR yang bisa dipakai untuk memeriksa para pekerja migran Indonesia dari luar negeri saat masuk ke Indonesia ini, dikatakan Menkes Budi ia sengaja tiru dari pemerintah China dan pemerintah Korea Selatan yang memberlakukan peraturan yang sama dalam hal kedatangan dari luar negeri.
“Hal yang sama kami tiru dari pemerintah China dan Korea Selatan, jadi kalau kita mau datang ke China dan Korea Selatan itu kita juga harus melakukan hal yang sama. Pemerintah China dan Korea Selatan hanya boleh mengizinkan beberapa lab di Indonesia yang mereka percaya hasil tesnya telah memenuhi standar mereka untuk bisa dipakai bagi orang-orang yang mau masuk ke China dan Korea Selatan,” pungkasnya. []