Selain Srilanka, Berikut Deretan Negara yang Terlilit Hutang dan Gagal Membayar
JAKARTA – Sejumlah negara miskin ‘terjebak’ jeratan utang dari China. Belum lama ini, Sri Lanka menyatakan bangkrut setelah gagal membayar utang luar negeri dengan 10 persen di antaranya berasal dari China. Namun ternyata tak hanya Sri Lanka, negara-negara miskin lainnya turut terlilit utang dari China.
Seperti yang diketahui, China kerap menggelontorkan dana utang melalui skema Belt and Road Initiative (BRI). BRI bertujuan untuk mendanai proyek pembangunan infrastruktur negara-negara terkait.
Namun tak sedikit dari proyek-proyek yang dijalankan dengan utang dari China ini justru berakhir mangkrak. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut deretan negara-negara yang kini terjebak utang dari China
- Sri Lanka
Sri Lanka saat ini dinyatakan bangkrut usai dihantam krisis ekonomi. Krisis yang terjadi di Sri Lanka ini menjadi yang terparah sejak negara itu mendeklarasikan kemerdekaan dari Inggris pada 1948.1. Sri Lanka. Sri Lanka saat ini dinyatakan bangkrut usai dihantam krisis ekonomi.
Krisis yang terjadi di Sri Lanka ini menjadi yang terparah sejak negara itu mendeklarasikan kemerdekaan dari Inggris pada 1948.
Sri Lanka tidak mampu membayar impor untuk bahan makanan pokok dan bahan bakar. Alhasil harga pangan yang melambung tinggi membuat rakyat Sri Lanka semakin tercekik.
Pada tahun ini, Sri Lanka diperkirakan belum melunasi utang kepada China dengan selisih sekitar 1,5 hingga 2 milar dolar AS. Utang Sri Lanka kepada China dilaporkan menyumbang 10 persen dari total utang luar negerinya.
- Zimbabwe
Zimbabwe berutang 4 juta dolar untuk melawan pemberontakan di negara tetangga, Uganda dan Rwanda. Dana utang tersebut digunakan untuk membeli senjata hingga mengirim pasukan untuk melawan para pemberontak.
Akan tetapi, Zimbabwe gagal membayar utang tersebut. Imbasnya, negara itu harus menuruti keinginan China dengan menerima yuan sebagai mata uang.
Pada Januari 2016, Zimbabwe menetapkan yuan sebagai salah satu mata uang yang sah digunakan sebagai alat perdagangan di negaranya.
- Uganda
Perjanjian utang antara China dan Uganda hingga saat ini belum diketahui. Namun sebagai konsekuensi lantaran gagal membayar utang, Uganda harus menyerahkan Bandara Internasional Entebbe kepada China.
Kendati demikian, Uganda dilaporkan tengah bergulat demi mengubah perjanjian utangnya dengan China.
Diketahui, Uganda sebelumnya meminjam 200 juta dolar AS dari China untuk proyek pembangunan bandara Entebbe.
- Nigeria
Selain Uganda, Nigeria juga mengalami nasib yang serupa. Proyek infrastruktur yang dijalankan dengan utang dari China membuat negara itu terlilit utang.
Sebagai kompensasi pelunasan utang, Nigeria kini menerima yuan sebagai salah satu mata uangnya.
- Maladewa
Maladewa saat ini harus memikul utang yang terus membengkak. Pada mulanya, negara ini meminjam 200 juta dolar AS untuk proyek infrastruktur.
Namun Maladewa kini kesulitan untuk membayar utang kepada China.
Pasalnya, pariwisata yang diandalkan Maladewa justru terpukul akibat pandemi Covid-19. []