July 27, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Seorang PMI Malaysia Asal Tulungagung Syok Dapati Kondisi Istrinya yang Menjadi PMI di Makau

3 min read

HONG KONG – Nasib sial menimpa John, seorang pekerja migran Indonesia yang telah belasan tahun lamanya bekerja di Malaysia saat berusaha mencari jejak istrinya yang telah 4 tahun putus komunikasi karena bekerja di Makau.

Bahkan, ibarat pepatah sudah jatuh tertimpa tangga, akibat bertemu istrinya, John harus berurusan dengan Kepolisian pula.

Peristiwa yang terjadi pada Rabu (14/05/2024) tersebut dituturkan John pada Rabu (22/05/2024) kemarin atau sepekan setelahnya.

Kepada ApakabarOnline, John menuturkan, sudah 4 tahun lamanya Lady istri John yang bekerja di Makau tidak pernah bisa dihubungi dan seolah hilang jejaknya. Tentu saja hal tersebut membuat John pusing bukan kepalang, dan sangat merasa gelisah.

John yang sejak bujang sampai sekarang masih tercatat sebagai PMI di Malaysia dengan bekerja di sebuah perkebunan kelapa sawit di kawasan Malaya Malaysia utara. Sedangkan Lady yang dinikahi John pada 2015, berstatus PMI di Hong Kong.

Setahun setelah keduanya menikah, Lady berkeluh tengah mendapat musibah, diinterminit majikannya, kemudian Lady harus menunggu visa di Makau. Saat itu, John menegaskan, tidak usah ke Makau, pulang saja ke Tulungagung, mengelola perekonomian di kampung dan biar John saja yang bekerja di Malaysia. Dan Lady kekeuh menolak desakan John.

Namun setelah 2 Minggu berada di Makau, Lady mengupdate keadaannya, mendapatkan pekerjaan di Makau dengan gaji yang lebih tinggi dibanding di Hong Kong, yakni bekerja di sebuah usaha Laoundry.

Selama bekerja di Laoundry, Lady dan John tidak pernah terlibat perselisihan serius. Segala sesuatunya berjalan baik-baik saja. Namun saat Lady menyampaikan kabar, akan pindah pekerjaan ke tempat pijat terapi pada akhir 2019, disitulah perselisihan bermula.

John tegas melarang Lady bekerja di tempat terapi pijat, dan menyuruh Lady untuk pulang ke Tulungagung saat itu juga. Namun  lagi-lagi, Lady kekeuh pada pilihannya, bekerja ke panti pijat dengan iming iming bonus.

Sejak saat itu, November 2019 menjelang pandemi covid mendera dunia, sampai dengan Mei 2024 kemarin, John baru berhasil mengetahui keberadaan Lady yang sesungguhnya.

Dengan dibantu beberapa PMI di Makau, John yang kehilangan kabar Lady akhirnya berhasil menemukan keberadaan Lady. Terbanglah John dari Malaysia ke Makau untuk memastikan kondisi Lady dan berusaha membujuknya untuk pulang.

Namun, sehari setelah sampai di Makau, saat John berhasil menemukan Lady di tempat tinggalnya, hal menyakitkan harus John terima. Lady tinggal dengan seorang pria partner atau pasangan kumpul kerbaunya di sebuah kamar sewaan di kawasan R da Barra Makau.

Sebagai seorang laki-laki, seketika John mendidih emosinya. Beruntung, John hanya melontarkan kata-kata ungkapan kemarahan saja tidak sampai melakukan aksi kekerasan fisik baik terhadap Lady istrinya maupun terhadap Ferguso pasangan hiyang-hiyangan atau kumpul kerbaunya.

Hal tersebut diperparah dengan ulah Lady yang tiba tiba menelpon Polisi dan meminta mengamankan John yang disebut sebagai orang tidak dikenal tengah mengancam Lady dan Ferguso.

Polisi pun datang dan membawa John ke tempat pemeriksaan. Didampingi oleh aktifis PMI di Makau, akhirnya penjelasan John terkait dirinya, Lady, Ferguso dan hubungan mereka yang memiliki kekuatan hukum di Indonesia membuat Polisi melepaskan John setelah memahami duduk perkaranya.

“Saya mendapati istri saya sudah berzina dengan laki-laki asal jawa tengah itu pak. Dan rekaman dari peristiwa tersebut sebagian saya memiliki dan menyimpannya.” tutur John kepada ApakabarOnline.

Dengan langkah gontai, meskipun tidak berhasil mendapatkan Lady sebagaimana yang John harapkan dalam setiap doanya, John memutuskan akan segera pulang ke Tulungagung setelah pekerjaan di Malaysia bisa dia tinggalkan, untuk kemudian mengajukan gugatan cerai di Pengadilan Agama Tulungagung.

“Allah mengabulkan doa saya, dan saya sadar, ternyata Allah menjaga saya agar tidak berumah tangga dengan perempuan biadab seperti Lady itu. ” terang John.

“Mungkin terlihat sia-sia saya buang-buang uang untuk biaya ke Makau, tapi hikmahnya sangat luar biasa, saya memiliki dasar untuk memutuskan masa depan dari kehidupan saya dan rumah tangga saya selama ini. Terimakasih teman-teman PMI di Makau yang tidak bias saya sebutkan satu persatu, yang selama ini sudah peduli dengan saya, membantu saya sampai akhirnya saya mengetahui tabir gelap kehidupan istri saya. ” pungkas John. []

Advertisement
Advertisement