April 19, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Seperti Lapindo, Warga Blora Dikejutkan Letusan yang Disertai Semburan Lumpur Panas

2 min read

BLORA – Insiden semburan lumpur panas di Porong Sidoarjo atau yang dikenal dengan lumpur lapindo hingga kini belum berhenti dan masih membayangi ingatan bangsa Indonesia khususnya warga yang terdampak.

Di Provinsi tetangganya, persisnya di Kabupaten Blora, insiden serupa juga terjadi.

Warga di sekitar Kawah Oro-oro Kesongo Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jateng dikagetkan dengan semburan lumpur panas disertai letusan, Kamis (27/08/2020).

Semburan dan letusan itu terjadi dua kali pada pukul 05.30 WIB dan pukul 13.30 WIB. Diketahui lokasi letusan itu masih berada di kawasan Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Randublatung, Blora.

Anggota Polisi Hutan KPH Padas Agus Rimbawanto mengatakan, mendengar adanya letusan tersebut. Letusan tersebut sempat membuatnya ketakutan.

“Lokasi saya saat terjadi letusan sekitar 1 kilometer dari sumber letusan,” ungkapnya.

Disampaikan, letusan Kesongo terjadi sekira selama 10 menit. Tidak ada tanda-tanda sebelum terjadinya ledakan. Namun, tiba-tiba suara gemuruh seperti bumi runtuh terdengar oleh warga sekitar.

Sementara itu, Pengkajian dan Pengawasan dan Pengendalian (BP3) ESDM Jawa Tengah Wilayah Kendeng Selatan saat ini masih melakukan pemantauan erupsi yang terjadi di Rawa Kesongo atau komplek Wisata Geologi Kesongo, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora.

Kepala BP3 ESDM Jawa Tengah Wilayah Kendeng Selatan, Budi Setyawan, menjelaskan, kejadian letupan atau erupsi memuntahkan material lumpur.

Menurutnya, kondisi tersebut merupakan kejadian alami bukan karena dampak dari aktifitas manusia. “Sejauh ini menurut info dari warga, kejadian tersebut tidak ada korban jiwa, tapi saat kejadian letupan ada dua warga yang keracunan, mungkin karena dampak gas, dengan gejala pusing dan mual,” ujarnya.

Selain dua warga keracunan, Budi menambahkan, lokasi letusan merupakan daerah peternakan kerbau. Pada saat kejadian lumpur tersebut menimbun sekitar 19 ekor kerbau. “Warga masih waspada dan enggan mendekati pusat semburan walau sudah berhenti namun masih ada suara gas yang keluar dan letupan-letupan kecil,” jelasnya. []

Advertisement
Advertisement